Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Semarang

Tersangka dokter gadungan, Aris Yordan (23 tahun).
Sumber :
  • VIVAnews/ Kusnandar (Mataram/ NTB).

VIVAnews - Kepolisian Sektor Cakranegara Mataram, Nusa Tenggara Barat menangkap dokter gadungan, Aris Yordan (23 tahun), di wilayah Semarang, Jawa Tengah, Minggu sore kemarin. Warga Pangkal Pinang Bangka Blitung itu ditetapkan sebagai tersangka penipuan berkedok dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.

Belasan Desa di Luwu Terisolasi akibat Banjir dan Longsor, BNPB Kerahkan Helikopter dan Pesawat

Motif yang dia gunakan adalah mengadakan seminar kesehatan yang bertempat di hotel yang menjadi target. Sejauh ini, sejumlah hotel dan event organizer di Mataram menjadi tumbal aksi yang bersangkutan.

"Tersangka kita tangkap kemarin pukul 4 sore di Jalan Tam-tama 1 Jati Ngaleh Semarang. Kemudian diterbangkan menuju Lombok untuk diproses lebih lanjut," ujar Kapolsek Cakranegara, Kompol Sukma Wirawan.

Menurut Sukma, sasaran utama tersangka yakni hotel berkelas hingga event organizer ternama di wilayah tersebut yang mampu menyediakan fasilitas canggih yang dibutuhkannya. Misalnya di Mataram, tersangka berhasil menipu dua hotel dan CV Interprize Lokal dalam satu hari dengan total kerugian mencapai Rp110 juta.

"Tersangka mengakui modus serupa telah dilakukannya berulang-ulang di wilayah kota atau provinsi lain," ungkap Sukma.

Salah satu korban, pengelola CV Yankis Interprize Lombok, Yunen mengatakan, pada 18 September lalu instansinya mendapatkan tender dari seseorang yang mengaku sebagai dokter akan memperkenalkan program kesehatan melalui seminar. Ia diminta untuk memfasilitasi segala kebutuhannya yakni berupa beberapa unit laptop dan proyektor untuk diantarkan langsung ke kamar tempat tersangka menginap dan melangsungkan acara.

Namun pada hari pelaksanaan, tersangka justru kabur dengan membawa sejumlah fasilitas yang telah disediakan tersebut.

"Kami tidak curiga karena memang penampilan tersangka sangat meyakinkan," ujar Yunen.

Menurut pengakuan tersangka Aris alias dokter Rudi alias dokter Bambang alias dokter Galang Purnomo. Untuk meyakinkan korbannya setiap melancarkan aksi dia telah menyiapkan segala sesuatunya yang dibutuhkan dengan matang dan terencana.

Bahkan selain mengaku sebagai dokter spesialis, tersangka juga terkadang mengaku sebagai partner relation atau penyelenggara intertainer yang akan bekerjasama dengan hotel wilayah target namun tetap dengan modus menggasak fasilitas yang disediakan.

Dari pengakuannya, pria tamatan Sekolah Menengah Atas ini mampu meraup hasil kejahatan mencapai puluhan juta rupiah dalam sekali aksi.

"Setiap rencana saya pelajari dulu, kemudian saya siapkan segala sesuatunya seperti stample dan kartu nama," kata dia.

Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa 2 unit proyektor, 6 unit laptop, 11 kunci hotel dari luar NTB, sejumlah identitas kartu nama palsu dan 4 buah stample instansi kedokteran yang dipalsukan. Serta buku tabungan yang berisikan sejumlah uang bernilai jutaan rupiah.

Polisi menjeratnya dengan pasal 372 dan pasal 378 KUHP tentang penipuan dan penggelapan dengan ancaman 4 tahun penjara.

OMG Indonesia promotes Rohan Mahajan to Chief Operating Officer – Media Services

Kusnandar/Mataram

Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh Nasdem

Pengamat Ingatkan Prabowo Bahaya Politik Merangkul yang Kebablasan

Pendiri Haidar Alwi Intitute (HAI) mengingatkan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk tidak kebablasan dalam merangkul lawan politik masuk dalam koalisi.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024