- Basarnas
VIVAnews - Hari ini, Sabtu 10 Januari 2015, hasil citra radar BMKG Pangkalan Bun memperediksi, cuaca cerah-berawan di sekitar lokasi pencarian AirAisa QZ8501. Menunjukkan kondisi yang cukup baik untuk melanjutkan pencarian dan evakuasi melalui udara di pagi hari dan dasar laut.
"Hari ini, kami perkirakan ketinggian gelombang laut di sektor barat berkisar antara 1,5 - 3 meter dan sektor timur sekitar 2,5 - 3,5 meter," kata Kepala BMKG Pangkalan Bun, Lukman Soleh di Lapangan Udara, Iskandar, Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah.
Lukman menyampaikan, untuk arus permukaan laut secara umum dari arah barat dengan kecepatan 15-30 cm/s. Selain itu, ada dua jenis arus berbeda yang harus dihadapi tim SAR gabungan untuk mengevakuasi reruntuhan pesawat AirAsia QZ8501.
"Pertama adalah arus permukaan yang terkait langsung dengan arah dan kecepatan angin. Arus ini selalu dipengaruhi dengan kondisi dinamika atmosfer," tuturnya.
Kedua adalah arus bawah laut, di mana fenomena ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal.
"Seperti pasang surut, salinitas, suhu air laut, dan kondisi dasar laut. Arus ini bukanlah merupakan salah satu variabel cuaca, sebagai mana kita ketahui cuaca adalah segala dinamika yang terjadi dari permukaan hingga atmosfer," jelasnya.
Melihat dari dinamika atmosfer saat ini, menurut hasil pantauan rada BMKG, pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) masih cukup potensial. Terutama, di sekitar wilayah sektor barat area pencarian.
Diakui Lukman, BMKG Pangkalan Bun selalu menyediakan informasi terkini dengan radar cuaca yang mereka miliki. "Kami sediakan informasi koordinat, jika terdapat awan Cb. Itu, kita berikan kepada para pilot yang akan melakukan pencarian dan evakuasi," tambahnya.
Baca juga:
(asp)
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
CEO AirAsia Group Tony Fernandes diinformasikan menghadiri acara ini.
