Mencari Korban AirAsia QZ8501 dengan Jaring Nelayan

Potongan ekor pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R. Rekotomo
VIVAnews
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
- Badan SAR Nasional (Basarnas) kini mulai melibatkan nelayan-nelayan tradisional untuk membantu pencarian dan evakuasi korban jatuhnya AirAsia QZ 8501 di Selat Karimata.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Bantuan nelayan sangat diperlukan mengingat diperkirakan ada korban yang sudah terbawa arus laut menjauhi lokasi ditemukannya ekor dan serpihan AirAsia.
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501


"Nelayan jumlahnya cukup banyak dan sebaran mereka sangat luas. Kami membutuhkan mereka untuk menemukan korban," kata Direktur Operasi Basarnas, Marsekal Pertama, SB Supriadi.


Untuk diketahui, selama operasi pencarian dan evakuasi korban serta serpihan AirAsia, nelayan nyaris tak pernah dilibatkan. Padahal, lokasi jatuhnya AirAsia di Pangkalan Bun terdeteksi berkat laporan dua nelayan setempat.


Selama ini, jika terjadi sebuah kecelakaan di lautan, peran serta nelayan sangatlah diperlukan. "Mereka punya kemampuan dan hafal medan," kata Supriadi.


Di beberapa tragedi kecelakaan laut, sudah banyak korban ditemukan oleh nelayan, baik itu korban yang masih hidup maupun yang sudah tiada.


Sebagian besar korban kecelakaan laut yang meninggal, berhasil ditemukan, karena tersangkut di jaring ikan yang sengaja ditebar nelayan.


"Nelayan punya cara tersendiri untuk menemukan korban, mereka punya jaring, selama ini kami belum pernah menggunakan jaring untuk pencarian korban," papar Supriadi.


Hingga hari ke-16 operasi SAR AirAsia, tim SAR gabungan berhasil menemukan 48 penumpang dan kru dari 162 penumpang serta kru yang turut dalam penerbangan nahas itu. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya