KNKT: Kondisi FDR AirAsia Tidak Rusak

FDR Pesawat Air Asia QZ 8501 Tiba di KNKT
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
- Tim investigasi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 memastikan bahwa kondisi FDR (
flight data recorder/
Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501
alat perekam dalam penerbangan) pesawat itu baik. Sejauh ini tidak terlihat ada kerusakan.
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501

Namun, KNKT belum membuka FDR itu dan belum memulai menganalisis datanya, karena menunggu perwakilan investigator dari Prancis dan Singapura. Tim juga menunggu VCR (
video cassette recorder/
perekam kaset video) yang posisinya sudah ditemukan, namun belum diangkat dari dasar laut.


“Secara fisik (FDR) terlihat normal. Biasanya kalau begitu, isinya bagus,” kata Ketua Tim Investigasi KNKT untuk kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, Mardjono, dalam keterangan pers di kantor KNKT di Jakarta, Senin, 12 Januari 2015.


Menurut Mardjono, sesungguhnya berdasarkan rekaman dalam FDR pun sudah cukup untuk menganalisis penyebab pesawat itu mengalami kecelakaan di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014. Namun, jika VCR ditemukan dan diangkat, tentu akan lebih membantu karena data akan lebih lengkap, sehingga penyelidikan lebih menyeluruh.


Tim investigasi juga sudah mengumpulkan data lain, seperti profil pilot dan kopilot, profil awak kabin, data perawatan terhadap pesawat, termasuk transkrip komunikasi pilot/kopilot dengan petugas Pemandu Lalu Lintas Udara
(Air Traffic Controller).
Semua data akan melengkapi seluruh proses investigasi, sehingga hasilnya menjadi jelas dan terang.


Dia menjelaskan, investigasi itu membutuhkan waktu paling sebentar satu tahun. Memang cukup lama, karena penyelidikan harus dilakukan terhadap seluruh data dan terutama kotak hitam
(black box)
. Sesuai prosedur penyelidikan, jika dalam waktu setahun belum juga selesai, tim investigasi harus melaporkan kendala maupun hambatan.


“Tapi, kami harap enggak sampai setahun selesai,” katanya. (art)


Baca berita lain:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya