Obat BPJS Menghilang di Madiun

Ilustrasi warga antri pembuatan BPJS Kesehatan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews – Selumlah obat yang masuk dalam e-catalog Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesejatan) di Madiun, menghilang sejak tiga bulan terakhir. Obat layanan BPJS Kesehatan itu menghilang diduga akibat distributor obat maupun pabrikan tidak menyuplai obat ke apotek rekanan BPJS.

Menghilangnya obat tertentu itu dibenarkan Muji Hariyanti, Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan Kantor BJPS Kesehatan Cabang Madiun, Senin, 12 Januari 2015. Kelangkaan obat itu, yang dirugikan adalah pasien Program Rujuk Balik (PRB) kronis, yang setiap bulan harus melakukan cek kesehatan dan mengonsumsi obat jenis tertentu.

“Sudah ada laporan tentang langkanya jenis obat tertentu yang merupakan obat layanan BPJS. Kita juga sudah melaporkan hal ini kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” ujar Muji.

Selain melaporkan kepada Kementerian Kesehatan, BPJS Cabang Madiun juga sudah melayangkan surat klarifikasi kepada distributor obat itu. “Kita sudah menanyakan kepada distributor obat tersebut, mengapa obat tersebut saat diperlukan oleh peseta BPJS Kesehatan, justru tidak ada,” ujarnya.

Menurut Muji, jika satu obat kosong atau habis di salah satu apotek rekanan PBJS Kesehatan, biasanya apotek itu berkoordinasi dengan apotek rekanan BPJS yang lain. “Maka jika sampai tidak ada stok, berarti itu memang obatnya yang tidak ada. Biasanya antarapotek rekanan BPJS Kesehatan, saling mengisi obat,” katanya.

Hingga kini BPJS Kesehatan Cabang Madiun belum mendapatkan klarifikasi yang dimaksud oleh distributor obat. “Biasanya mereka tidak akan menjawab secara tertulis.”

Kasus ini mencuat ke permukaan setelah pekan lalu seorang peserta PBJS Kesehatan di Kota Madiun mengeluhkan langkanya obat di apotek yang menjadi rujukan dokter. Obat yang sering dikonsumsi oleh peserta BPJS Kesehatan tersebut adalah amlodipine, acetosal, vatsatran, nobic, dan obat penambah darah.

Tujuh Makanan Ini Mampu Jaga Keseimbangan Hormon

Dua dari obat yang masuk dalam catalog elektronik itu tidak bisa didapatkan dengan keterangan habis stok di apotek rekanan.

BPJS Kesehatan Cabang Madiun mempunyai 11 apotek rekanan. Empat di antaranya di Kota Madiun, dua di Kabupaten Madiun, dua di Kabupaten Ponorogo, dua di Kabupaten Magetan, dan satu di Kabupaten Ngawi. Sekitar 1,9 juta orang menjadi peserta BPSJ Kesehatan di Cabang Madiun. (art)

Baca berita lain:


Ilustrasi tempat tidur.

Aktivitas Asyik Bersama Pasangan Usai Bercinta

Salah satunya berbincang santai dengan adanya bumbu humor.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2017