Misteri Penyebab Jatuhnya AirAsia QZ8501 Segera Terkuak

Ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan, Rabu (7/1).
Sumber :
  • tvOne

VIVAnews - Misteri penyebab jatuhnya Pesawat AirAsia QZ 8501 di Selat Karimata akan segera terkuak.

Misteri itu diyakini dapat diungkap dengan dua alat canggih yang ada dalam kotak hitam AirAsia QZ 8501 dan telah berhasil ditemukan serta diserahkan ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Dua alat canggih itu bernama Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR).

FDR AirAsia yang berisi data-data penerbangan ditemukan pada Minggu 11 Januari 2015 lalu, di sekitar lokasi ditemukannya sayap Pesawat Air Asia di koordinat 3 derajat 37'43" S 109 derajat 42' 40.8T Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Sementara itu, CVR yang berisi rekaman percakapan ditemukan pada kordinat 03 derajat, 20 menit, 33 detik, lintang selatan dan 109 derajat, 42 menit, 71 derajat bujur timur.

Posisi CVR saat ditemukan berdekatan dengan mesin pesawat dan di antara puing pesawat yang sudah tertutup lumpur.

Kedua benda yang ditemukan tim penyelam TNI AL itu kini sudah berada di Kantor KNKT untuk dibuka dan diproses guna mendapatkan hasil rekaman data dan suara FDR dan CVR.

Ketua Tim Penyidik KNKT, Mardjono Siswosuwarno, menjelaskan CVR AirAsia QZ8501 adalah alat perekam antara kapten pilot dengan kopilot.

"Untuk CVR, merekam suara kapten dan kopilot, kokpit dengan Air Trafic Controller (Pemandu Lalu Lintas Udara), suara-suara yang terdengar di kokpit, dan pengumuman pramugari kepada penumpang," kata Mardjono dalam konferensi pers di kantor KNKT di Jakarta, Senin 12 Januari 2015 lalu.

Dia memaparkan, CVR berfungsi merekam suara-suara di kokpit selama dua jam perjalanan pesawat AirAsia QZ8501. "Jadi, semua terekam di situ," ujarnya.

Ia menambahkan, kedua data dari CVR dan flight data recorder (FDR) dicocokkan untuk mengetahui isi pembicaraannya. "Misalnya, kita ketemu lintasan terbang, di situ kita bisa mensinkronisasi apa yang sedang dibicarakan. Kita tidak boleh meleset satu detik pun," tuturnya.

Sedangkan FDR merupakan bagian dari kotak hitam pesawat yang berfungsi merekam seluruh data penerbangan.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Namun, untuk mendapatkan hasil dari proses data FDR dan CVR membutuhkan waktu cukup lama. Meski demikian, dipastikan data FDR dan CVR dapat menjadi bahan untuk mengungkap penyebab jatuhnya AirAsia QZ8501. (asp)

Baca juga:

Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501
Badan Pesawat AirAsia Tiba di Jakarta

Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya

CEO AirAsia Group Tony Fernandes diinformasikan menghadiri acara ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2015