Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Kepala Lembaga Pendidikan Polri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan mengadiri panggilan DPR untuk menjalankan fit and proper test sebagai calon tunggal Kapolri yang ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo, Rabu 14 Januari 2015.
Sebelum menjelaskan visi misinya, Budi Gunawan juga menyatakan terkait status tersangka yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi kasus dugaan gratifikasi di hadapan seluruh anggota komisi III.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Komjen BG: Pak Kapolri Masih Lama Pensiun
Sebelum menjelaskan visi misinya, Budi Gunawan juga menyatakan terkait status tersangka yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi kasus dugaan gratifikasi di hadapan seluruh anggota komisi III.
"Saya prihantin dengan kejadian ini, karena pada prinsip dua alat bukti untuk menetapkan sesorang jadi tersangka, tentunya ditetepakan setelah dilakukan pemerikaan terhadap saksi-saksi terlebih dahulu," ujar Budi di ruang komisi III.
Mantan ajudan predisen Megawati ini melanjutkan, dengan hasil seperti itu, dia beranggapan KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka hanya berdasarkan hasil penyelidikan saja.
"Karena kita tahu, hasil penyelidikan itu hanya menetapkan ada atau tidaknya peristiwa pidana," jelas Budi.
Budi juga menilai KPK sudah mengabaikan asas praduga tak bersalah.
Seperti diketahui, KPK menetapkan Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai tersangka dugaan gratifikasi saat menjabat Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi SSDM Mabes Polri tahun 2004-2006 dan jabatan-jabatan lainnya di Polri.
Penetapan jenderal berbintang tiga ini cukup mengejutkan, karena ia sebentar lagi akan menjadi orang nomor satu di tubuh Kepolisian.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya prihantin dengan kejadian ini, karena pada prinsip dua alat bukti untuk menetapkan sesorang jadi tersangka, tentunya ditetepakan setelah dilakukan pemerikaan terhadap saksi-saksi terlebih dahulu," ujar Budi di ruang komisi III.
