VIVAnews - Dua remaja tewas setelah pesta miras di warung kopi di Sanan Rejo, Kecamatan Turen, Kabupatèn Malang, Jawa Timur. Mereka adalah Irfan (20 tahun) dan Wahyu alias Mbote (17) keduanya warga Dusun Gurdo Desa Tumpak Renteng Kecamatan Turen. Kasus tersebut terbuka setelah dua remaja lain yang selamat mengaku kepada polisi setempat.
"Kejadiannya pada Minggu (11 Januari 2015) pukul 10.00-22.00. Kami baru tahu informasi ini pada Selasa malam," kata Kapolsek Turen, Kompol Kamsidi, Rabu 14 Januari 2015.
Saat itu, satu korban miras sedang dirawat di RS. Bala Keselamatan, Bokor, Turen. Polsek yang berada tepat di depan rumah sakit mendapat laporan dari petugas, dan segera melakukan penyelidikan. "Akhirnya diketahui pesta miras itu, dua peserta meninggal dan dua lain selamat. Beberapa peserta lain juga ada, tapi tidak ikut minum ," katanya.
Dua peserta miras yang selamat adalah Luis Devi (19) warga Desa Kedok Kecamatan Turen dan Novan Bayu Pradana warga Desa Tumpak Renteng. Sedangkan dua korban meninggal, diketahui meninggal pada hari yang berbeda. "Irfan meninggal Senin malam dan Wahyu pada Selasa. Keduanya sudah dimakamkan kemarin," katanya.
Hasil penyelidikan sementara, polisi menemukan asal-usul miras tersebut. Empat remaja membeli miras dari pasangan suami istri Sutikno dan Sumatri, warga Pagedangan, Turen.
Pasangan itu diketahui membuat miras sendiri dari alkohol yang dicampur dengan sarimanis, jenis asam sitrat Cap Gajah. Namun polisi belum mengetahui berapa lama praktek jual beli miras itu berlangsung, "Mereka ditetapkan tersangka UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan KUHP pasal 204 dengan ancaman penjara 20 tahun hingga seumur hidup," katanya.
Polisi saat ini memeriksa sejumlah pegawai dan pemilik warkop di Polsek Kepanjen. Diduga, warung kopi yang mempekerjakan tiga pegawai wanita remaja itu sering digunakan sebagai tempat mabuk beberapa waktu terakhir.
Jelang Libur Nyepi, Ratusan Miras Dirazia di Bantul
Penjual miras dijerat perda penjualan minuman keras.
