Keluarga Korban AirAsia Mulai Bersengketa Soal Waris

Keluarga korban AirAsia setelah memberi data kepada tim DVI Polda Jatim
Sumber :
  • Tudji Martuji

VIVA.co.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau kepada keluarga korban AirAsia QZ8501, agar kooperatif dalam membantu data antemortem untuk identifikasi. Salah satu penghambat identifikasi saat ini dipicu kurang kooperatifnya pihak keluarga. Karena, ada beberapa keluarga yang mulai bersengketa soal ahli waris.

8 Kecelakaan Pesawat Terbesar di Indonesia

“Saya sebagai kepala daerah mengimbau kepada warga saya tolong kooperatif. Proses ini juga diikuti tim DVI dari berbagai belahan dunia. Jangan buat malu warga Surabaya," kata Tri Rismaharini di Posko Crisis Center Markas Polda Jawa Timur, Minggu, 18 Januari 2015.

Risma mengungkapkan, Tim DVI sampai meminta bantuan pihak kepolisian untuk mencari barang pribadi korban di rumah. Sebab, ada beberapa keluarga korban yang terkesan menghalang-halangi.

Pilot Helikopter Angkatan Udara Amerika Tewas Kecelakaan di Kuwait

“Saya sudah diskusi dengan Tim DVI soal identifikasi. Mereka kesulitan melengkapi data antemortem dari keluarga. Bahkan, sebagian properti milik korban juga hilang di rumah keluarga tersebut,” katanya.

Menurut Risma, kondisi saat ini memang sudah mulai panas. Beberapa contoh misalnya mulai ada kesimpangsiuran dari pihak keluarga dalam mengurusi korban.

Pesawat Lionair Jatuh di Manila, 8 Orang Tewas

“Ada yang mengaku hasil identifikasi itu hasil dari bantuan DNA bapaknya. Setelah dicek DVI, ternyata itu DNA ikat rambut dan gigi korban. Dari keluarga tersebut bahkan meminta surat keterangan bahwa dia menyerahkan DNA,” katanya.

Sebagai kepala daerah, dia mengimbau data-data pribadi dari korban jangan sampai hilang dan agar mempermudah untuk diserahkan ke DVI.

“Sekarang situasi mulai agak panas. Kemarin cari barang korban itu susah. Saya dibisiki oleh dokter untuk hati-hati dalam menyerahkan surat-surat untuk klaim asuransi,” kata Risma.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya