Basarnas: Perlu Diluruskan Arti Tunda Evakuasi AirAsia

Petugas SAR gabungan memakai pakaian steril untuk mengangkat jenazah korban pesawat Air Asia QZ 8501 di RSUD Imanudin, Pangkalan Bun, Senin (5/1/2015).
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Kepala Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Dianta Bangun perlu meluruskan kembali mengenai persepsi ditundanya evakuasi korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501. Kata tunda bukan berarti telah rampung tugas Basarnas, melainkan menunggu cuaca yang mendukung dalam proses evakuasi tersebut.

"Ditunda itu maksudnya menunggu cuaca baik," kata dia kepada VIVA.co.id di kantor Basarnas, Jakarta, Minggu, 18 Januari 2015.

Sementara itu, Dianta menyampaikan bahwa pada hari ini Basarnas mendapatkan informasi dari tim penyelamatnya di lapangan yang telah menemukan dua korban pesawat AirAsia.

"Tadi pagi, kami menemukan dua korban di area sektor pencarian badan pesawat (AirAsia)," katanya.

Setelah menemukan korban kembali, disampaikan Dianta, Basarnas langsung mencoba mengevakuasi korban untuk dibawa ke Pangkalan Bun. Namun, upaya tersebut harus terganjal dengan cuaca tak bersahabat dalam proses evakuasi korban tersebut.

"Tadi siang helikopter coba untuk evakuasi namun terkendala cuaca buruk. Saat ini, dua korban berada di KRI Sibolga," katanya.

Saat disinggung mengenai korban yang belum ditemukan yang diduga masih terjebak di dalam badan pesawat, Dianta masih belum bisa mengonfirmasinya.

"Itu masih dugaan sementara," katanya.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Baca juga:

Badan Pesawat AirAsia Tiba di Jakarta

Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya

CEO AirAsia Group Tony Fernandes diinformasikan menghadiri acara ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2015