Kisah Dua Liang Lahat Kosong di Nusakambangan

Pengamanan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah saat menjelang eksekusi mati jilid 2
Sumber :
  • Dwi Royanto

VIVA.co.id - Eksekusi mati terhadap lima terpidana kasus narkotika, Minggu dini hari menyisakan cerita kosongnya dua liang lahat pemakaman di Lapas Batu, Nusakambangan.

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Dari lima jenazah napi yang dieksekusi mati di kawasan lapangan tembak Limus Buntu, hanya satu orang yang dimakamkan di lapas Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ini. Dia adalah Maolana Denis (48) terpidana mati asal Malawi, Nigeria.

Sementara empat terpidana lain masing-masing, Ang Kim Soei (62) warga asal Belanda, Daniel Enemua (38), warga Negara Nigeria, Marco Archer Cardoso Mareira (53), dan Rani Andriani atau Melisa Aprilia (38), warga negara Indonesia dibawa keluarganya masing-masing untuk dimakamkan di tempat asalnya.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Teka-teki muncul saat jumlah liang lahat yang dipersiapkan dalam lapas berjumlah tiga liang. Itu terlihat saat para petugas pemakaman hendak memakamkan jenazah Denis di kawasan Lapas Batu sekira pukul 03.00 WIB, dini hari.

"Memang ada tiga lubang berjajar masih kosong saat jenazah Denis hendak dimakamkan di lokasi tak jauh di bekas SD Lapas Batu Nusakambangan. Tapi satu lubang menjadi peristirahatan terakhir Denis, " kata Bayu (40), anggota Satgas Kamtib Dermaga Wijayapura Lapas Nusakambangan kepada VIVA.co.id, Minggu, 18 Januari 2015.

Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar

Bayu mengaku tidak mengetahui untuk siapa dua lubang tersisa yang telah digali tersebut. Diduga, liang lahat itu milik dua di antara tiga terpidana mati asal luar negeri yang telah disiapkan pemakamannya sebelumnya.

Tiga WNA itu antara lain, Ang Kim Soei (62) warga asal Belanda, Daniel Enemua (38), warga Negara Nigeria, Marco Archer Cardoso Mareira (53).

"Mungkin sebelum permintaan pemakaman, sudah lebih dahulu disiapkan liangnya Karena penggaliannya sejak Sabtu pagi kemarin dan nggak jadi digunakan," ujar Bayu yang juga sempat mengecek liang tersebut.

Lebih lanjut Bayu menambahkan, pemakaman Denis di lapas Nusakambangan berlangsung cukup lama. Usai dimandikan dan disalati di lokasi tak jauh dari makam, jenazah dimasukkan di salah satu liang lahat itu, kemudian didoakan secara Islam sesuai agama yang dianut Denis.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya