Tanggul Irigasi Jebol, Yogya Berpotensi Kekurangan Air

Tanggul jebol
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ochi April

VIVA.co.id - Hujan deras yang mengguyur Yogyakarta seharian mengakibatkan tanggul irigasi di Sungai Gajah Wong di Sorowajan, Banguntapan, Bantul, jebol sepanjang 15 meter.

Selain dua kepala keluarga, sebanyak 11 jiwa dievakuasi, ribuan ikan siap panen dari 36 kolam milik warga hilang terbawa arus, kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

"Kejadiannya begitu cepat sekitar pukul 16.30 sore, Minggu 18 Januari 2015. Arus air terlalu deras dari hulu, karena tidak kuat menampung debit air. Tanggul jebol dan membentuk aliran sungai baru," kata Kepala Kelurahan Desa Banguntapan, Bantul, Putut Damarjati, Senin 19 Januari 2015.

Selain menghanyutkan ribuan ikan yang siap panen, saluran irigasi yang terkena dampak dari derasnya aliran air juga jebol mengakibatkan juga puluhan hektare sawah di hilir kekurangan air.

"Padahal, saluran ini untuk mengairi puluhan hektare sawah di selatan. Akibatnya sawah bakal kekurangan air," kata dia.

Talud Sungai Gajah Wong Jebol, Bantul Darurat Bencana

Kekurangan air

Wilayah yang selama ini mengandalkan saluran irigasi dari Sorowajan adalah Pedukuhan Babadan, Pedukuhan Tegal Tandan, Pringgolayan, semuanya berada di Kabupaten Bantul. Sementara itu, di Kota Yogyakarta yang terkena dampak adalah Kelurahan Rejowinangun.

Yudhoyono, 61, warga Sorowajan yang rumahnya terkena dampak jebolnya Tanggul harus mengalami kerugian jutaan rupiah.

"Saya punya enam kolam ikan yang siap panen, akibat tanggul jebol semua ikan hanyut dan rumah saya rusak karena kena terjangan air. Kerugian jutaan rupiah itu baru dari ikan saya," kata Yudhoyono yang saat kejadian sedang berada di luar rumah.

Menurut dia, tanggul jebol karena tidak kuat menahan derasnya air Sungai Gajah Wong dari arah utara. "Padahal, saat itu hujan sudah tidak terlalu deras, hanya air sungai memang kencang sekali. Akibatnya, tanggul tidak kuat menahan air hingga terbentuk aliran sungai baru, " kata dia.

Pantauan VIVA.co.id, sejumlah petugas dari BPBD Bantul, BPBD DIY, TRC, dan masyarakat sekitar tampak mengambil barang-barang yang terbawa arus air di lokasi.

Sementara itu, sebagian rumah warga yang terkena derasnya air tampak hancur begitu pula kandang ternak.

"Untuk kedua keluarga sudah dievaluasi ke rumah saudaranya. Saat ini, yang kami lakukan membersihkan lokasi dan mengambil barang-barang yang masih bisa diselamatkan," kata Putut.

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, untuk menangani bencana ini, BPBD Bantul akan berkoordinasi dengan BPBD DIY, Dinas Sumber Daya Air Bantul, serta Balai Besar Sungai Serayu-Opak yang memiliki kewenangan untuk mengurusi kerusakan di Kali Gajah Wong.

"Kami berharap BPBD Bantul hanya menangani bencananya, sedangkan untuk perbaikan talut bisa dilakukan oleh Balai Besar Sungai Serayu-Opak dengan menggunakan dana APBN," katanya.

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Pemkab Bantul Yulianta mengatakan, untuk perbaikan sementara pada tanggul kali Gajah Wong bisa dilakukan dengan memasang bronjong yang biaya tidak terlalu mahal, hanya kisaran puluhan juta. Namun, untuk perbaikan permanen biaya sangat besar dan di Dinas Sumber Daya Air Bantul tak memiliki anggaran tersebut.

"Mungkin di Pemda DIY memiliki anggaran yang besar untuk bencana alam yang diambil dari APBD Pemda DIY atau APBN," katanya. (art)

Rumah Dekat Asrama Brimob di Slipi Dilahap Si Jago Merah, 17 Mobil Pemadam Dikerahkan
 Ilustrasi banjir.

Tanggul Setu di Ciganjur Jebol, Puluhan Rumah Terendam

Petugas sudah mendirikan dapur umum dekat lokasi.

img_title
VIVA.co.id
12 Februari 2016