- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Pandjaitan mengakui bahwa Ketua KPK Abraham Samad memang sempat dinominasikan sebagai kandidat cawapres untuk mendampingi Joko Widodo saat pemilihan presiden lalu. Namun, keputusan akhirnya partai koalisi memilih nominator lain, yaitu Jusuf Kalla.
"Saya enggak pernah terlalu dengar juga, bahwa beliau salah satu nominasi (cawapres), ya iya. Bahwa kemudian partai menetapkan, terutama partai koalisi, memilih Pak JK, itu karena soal kalkulasi politik saja. Jadi, nggak ada yang salah dari situ," kata Trimedya, di gedung DPR, Jakarta, Selasa 20 Januari 2015.
Menurut Trimedya, di antara nominator lain, nama Abraham Samad sempat mencuat sebagai salah satu kandidat kuat mendampingi Jokowi saat itu.
"Nama-nama calon pendamping Jokowi kan juga cukup banyak. Salah satu nominasinya memang Pak Abraham Samad," kata anggota Komisi III DPR ini.
Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad membantah sebuah tulisan di sebuah blog yang kemudian menjadi viral bahwa dia kerap bertemu dengan elite PDIP. Dalam tulisan itu, Samad disebut enam kali bertemu elite PDIP untuk membahas peluangnya menjadi cawapres Jokowi.
"Ini hanya fitnah," kata Samad, dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Senin 19 Januari 2015.
Baca juga:
Integritas Firli Bahuri dan Komitmen Penegakan Hukum Irjen Karyoto
Setelah mempertimbangkan semua bukti-bukti pelanggaran etik yang dilakukan Firli saya menyimpulkan Firli memang bukan pribadi yang berintegritas.
