Sumber :
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id
- Jaksa Agung, HM Prasetyo, mengakui gaji yang diterima para jaksa saat ini lebih kecil dibandingkan dengan aparat penegak hukum lainnya. Padahal para jaksa ini juga memiliki beban tugas yang cukup berat dalam penegakan hukum.
Curhat ini disampaikan langsung di hadapan pimpinan DPR RI dalam acara "Seminar Sehari Penegakan Hukum 2014 dan Upaya Perbaikan Kinerja di Tahun 2015" di Nusantara IV Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis 22 Januari 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Curhat ini disampaikan langsung di hadapan pimpinan DPR RI dalam acara "Seminar Sehari Penegakan Hukum 2014 dan Upaya Perbaikan Kinerja di Tahun 2015" di Nusantara IV Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis 22 Januari 2015.
Baca Juga :
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR
"Dibandingkan dengan institusi lain gaji para jaksa relatif lebih rendah. Mohon perhatian," kata Prasetyo
Tidak hanya gaji para jaksa, Prasetyo juga mengeluhkan kecilnya biaya penanganan perkara di Kejaksaan, terutama dalam kasus tindak pidana korupsi. "Biaya penanganan perkara minim, sementara dalam tindak pidana korupsi persidangannya hanya di Ibukota saja," ujarnya
Sebagai contoh, untuk penanganan kasus di Indonesia timur, biaya transportasi yang harus dikeluarkan sangat mahal. Itu disebabkan kondisi geogafis yang hanya bisa dilalui melalui tranportasi udara.
"Karena minimnya anggaran sering kali kita tidak bisa melakukan penegakan hukum secara maksimal dalam tindak pidana korupsi," terang Prasetyo
Selain itu, mantan politikus Nasdem ini meminta DPR RI melakukan percepatan revisi KUHP dan KUHAP, karena dianggap sudah tidak relevan dengan situasi saat ini, di mana semakin banyaknya perundang-undangan yang bersifat lex specialis sehingga sangat mengganggu penegakan hukum. KUHP yang KUHAP yang digunakan saat ini merupakan sisa peninggalan kolonial.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Dibandingkan dengan institusi lain gaji para jaksa relatif lebih rendah. Mohon perhatian," kata Prasetyo
