- ANTARA FOTO/Eric Ireng
VIVA.co.id - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah melarang penggunaan kopi dan kapur barus pada jasad korban jatuhnya AirAsia QZ8501.
Dokter forensik DVI Kalimantan Tengah, dr Faisal menuturkan, penggunaan kopi dan kapur barus pada jasad akan mempersulit tim DVI Polda Jatim dalam proses identifikasi jasad. Sebab, kopi dan kapur barus dapat mempercepat proses peleburan bagian tubuh jasad.
"Larangan itu sudah kita berlakukan kepada semua tim sejak pertama kali jasad dikirim ke Surabaya," ujar dr Faisal saat diwawancara tvOne, Kamis malam, 22 Januari 2015.
Kopi dan kapur barus memang kerap digunakan untuk mengurangi bau dari jasad. "Kita tahu, jasad korban AirAsia ini terendam di air laut sehingga cepat sekali terjadi pembusukan," ucapnya.
Sementara itu, hingga hari ini, Jumat, 23 Januari 2015, tim DVI Polda Jatim baru berhasil mengidentifikasi 47 dari 53 jasad korban pesawat AirAsia QZ8501 yang dievakuasi tim SAR ke Surabaya.
Baca juga: