Konsul Australia Banting Pintu Lapas Kerobokan Bali

Lapas Kerobokan, Bali
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Eksekusi mati dua terpidana yang tergabung dalam sindikat Bali Nine, sepertinya semakin dekat. Grasi Myuran Sukumaran dan Andrew Chan ditolak Presiden Joko Widodo. Keluarga mereka pun berdatangan ke Lapas Kelas IIA Kerobokan Denpasar, didampingi Konsulat Jenderal Australia.

Ibu Myuran, Raji Sukumaran bersama dua adik Myuran berkunjung ke LP Kerobokan. Begitu juga dengan Michael Chan, saudara Andrew Chan yang tiba terlebih dahulu di Lapas terbesar di Bali itu.

Pada saat itu, Konsul Australia di Bali, Majell Hind, sempat membuat kaget pembesuk dan sipir yang berjaga. Ia membanting pintu masuk Lapas dengan keras. Sontak saja semua kaget. Diduga, Majell kesal lantaran terus dibuntuti jurnalis tiap gerak-geriknya.

Sementara itu, keluarga terpidana mati Bali Nine menolak berkomentar. Mereka enggan memberikan keterangan kepada wartawan. "Tak ada komentar dari keluarga," kata kerabat Myuran yang tak mau disebut namanya, Senin 26 Januari 2015.

Kepala Lapas Kerobokan, Sudjonggo mengaku bahwa kunjungan keluarga Andrew dan Myuran merupakan yang pertama, setelah grasi keduanya ditolak Presiden Jokowi.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Kendati begitu, Sudjonggo mengaku belum mendapat informasi kapan keduanya akan dieksekusi mati. Termasuk, apakah kedatangan keluarga keduanya merupakan sinyalemen jika eksekusi mati semakin dekat.

"Saya hanya menunggu perintah saja. Sampai sekarang, belum ada apa pun," ujar dia. (asp)



Baca juga:

Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Kepolisian harusnya tenang dan tidak mempermasalahkan Haris Azhar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016