Jokowi Tak Punya Akun Twitter, Lalu Siapa @jokowi_do2?

Tanggapan Presiden Tentang Calon Kapolri
Sumber :
  • Antara/Andika Wahyu

VIVA.co.id - Pendukung Presiden Joko Widodo yang menjadi penggemar (fans) lewat akun Facebook atau pengikut (follower) di Twitter boleh kecewa. Soalnya akun Facebook.com/IrHJokoWidodo dan akun Twitter @jokowi_do2 itu dipastikan palsu alias bukan resmi milik Kepala Negara.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto memastikan bahwa Presiden dan Ibu Negara Iriana tak memiliki atau mengelola satu pun akun media sosial. Padahal, akun Facebook.com/IrHJokoWidodo dan akun @jokowi_do2 telah mendapatkan tanda verified atau pengesahan sebagai resmi milik Jokowi.

"Presiden tidak memiliki atau memegang akun apa pun, baik itu Twitter atau Facebook," kata Andi di Jakarta, Selasa, 27 Januari 2015.

Otoritas Facebook maupun Twitter tak sembarangan memberikan tanda pengesahan kepada akun publik. Facebook menerapkan aturan ketat kalau ada orang ingin akunnya diverifikasi atau disahkan sebagai akun resmi, di antaranya, pengguna harus menunjukkan identitas resmi, yakni paspor, surat izin mengemudi, dan kartu identitas perusahaan yang dipindai (scan) lalu dikirimkan ke Facebook.

Scan kartu identitas asli itu harus berwarna, menunjukkan nama asli dengan jelas, dan memiliki informasi sensitif yang rahasia.

Sedangkan Twitter menerapkan lebih ketat dan eksklusif. Layanan itu hanya diberikan untuk mitra Twitter dan pengiklan, selain akun dari tokoh masyarakat yang sangat terkenal seperti artis/seniman, tokoh pemerintahan, tokoh agama, tokoh politik, tokoh bisnis, dan lain-lain.

Twitter tak menerima permintaan untuk verifikasi dari masyarakat umum. Jika Anda termasuk kategori tokoh dan akun memenuhi kualifikasi untuk verifikasi, Twitter berusaha mencobanya untuk mengesahkan dengan berbagai ketentuan.

Akun Facebook.com/IrHJokoWidodo telah memiliki 2,117,708 fans. Sedangkan akun @jokowi_do2 telah memiliki 2,66 juta follower. Akun Facebook Jokowi aktif sejak Juni 2014. Sedangkan akun @jokowi_do2 lebih lama, yakni sejak September 2011.

Kedua akun itu pun digunakan untuk menggalang dukungan saat Pemilu Presiden tahun 2014. Termasuk menggalang sumbangan/donasi untuk biaya operasional kampanye pemenangan. Penggalangan sumbangan yang disebut Gerakan Saweran Seribu Rupiah menangkan JOKOWI-JK itu dihimpun di satu rekening Bank BRI, yaitu 122-301-000-172-309. Rekening yang di-tweet langsung akun @jokowi_do2 pada 28 Mei 2014 itu atas nama Joko Widodo-Jusuf Kalla, Bank BRI Kantor Cabang Mall Ambasador, Jakarta.

Ada dua lagi rekening yang digunakan untuk mengumpulkan sumbangan masyarakat, yaitu rekening Bank Mandiri dengan nomor 070-00-0909096-5 atas nama Joko Widodo/Jusuf Kalla, dan rekening Bank BCA dengan nomor  5015.500015 atas nama Joko Widodo/Jusuf Kalla.

Ketiga rekening itu dilaporkan berhasil mengumpulkan total sumbangan sebanyak Rp147.440.391.923 atau lebih Rp147 miliar pada 5 Juli 2014.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto tak menjelaskan seputar penggalangan dana yang disampaikan akun @jokowi_do2 itu. Dia hanya mengatakan bahwa keberadaan akun-akun itu sejauh ini tidak merugikan sehingga tidak perlu diramaikan.

"Tidak ada larangan juga‎, sejauh ini tidak ada pernyataan dari pemilik akun itu bahwa mempresentasikan Presiden," ujarnya.

Pernyataan Sekretaris Kabinet sekaligus mengonfirmasi bahwa otoritas Facebook maupun Twitter keliru mengesahkan akun. Twitter pernah melakukan kesalahan itu akun istri Rupert Murdoch beberapa tahun silam.

Namun Blontang Poer, seorang blogger yang dikenal dekat dengan Jokowi, menyatakan, pernyataan Sekretaris Kabinet itu ngawur. Menurut Blontang, akun itu hanya sedang tak aktif. Berikut cuitan Blontang yang bermukim di Solo itu:

Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama



Baca berita lain:




Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah
Ilustrasi formulir pajak

Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat

"Sudah jadi budaya di Indonesia."

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016