Basarnas: Penarikan TNI Tak Lemahkan Pencarian AirAsia

Basarnas Ungkap Kronologi Penemuan 2 Benda
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
8 Kecelakaan Pesawat Terbesar di Indonesia
- Unsur TNI sudah ditarik dari operasi pencarian jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501. Meskipun demikian, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F. Henry Bambang Soelistyo memastikan kekuatan mereka tidak akan berkurang.

Pilot Helikopter Angkatan Udara Amerika Tewas Kecelakaan di Kuwait

"Dengan ditariknya TNI bukan berarti kekuatan kita di sana menjadi lemah," kata Soelistyo dalam konfrensi pers di kantor Basarnas, Jakarta, Rabu 28 Januari 2015.
Pesawat Lionair Jatuh di Manila, 8 Orang Tewas


Menurut Soelistyo, sistem tetap ada. Misalnya, untuk sistem pencarian benda di bawah permukaan air, saat ini sedang diisntall ke salah satu kapal.


"Itu alat yang dipakai oleh Geo Survey untuk kemungkinan kita bisa menambah titik-titik yang lain di daerah operasi," jelasnya.


Soelistyo menegaskan bahwa operasi tidak dihentikan. Operasi masih tetap dilaksanakan dengan langkah dua hari jeda untuk manusia dan alat utamanya. Kemudian, akan dilakukan operasi Sabtu pagi paling lambat, selama tujuh hari.


"Dievaluasi. Bisa diperpanjang, bisa ditutup. Itu tergantung dinamika pada waktu operasi harian di sana. Dan semua keluarga sudah memahami itu semua," tuturnya.


Sebelumnya Panglima TNI telah resmi mengumumkan penghentian operasi pencarian badan pesawat AirAsia QZ8501. Proses evakuasi berhenti sejak Selasa 27 Januari 2015 atau 31 hari setelah pesawat hilang kontak pada 28 Desember 2014.


Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya