DVI: Jasad Korban AirAsia Membusuk, Identifikasi Makin Sulit

Peti jenazah korban AirAsia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Eric Ireng

VIVA.co.id - Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Kombes Pol Anton Castilani, mengakui mereka mengalami kesulitan mengidentifikasi sejumlah jasad korban jatuhnya AirAsia QZ8501 yang masih ada di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya

Anton menuturkan, identifikasi jasad terkendala kondisi jasad yang kini sudah masuk dalam tahap pembusukan lanjut. Tim DVI dipaksa harus menggunakan teknik-teknik yang lebih detail lagi dalam setiap proses identifikasi yang selama ini diterapkan.

"Seperti pemeriksaan gigi apabila masih bisa ditemukan rahangnya, kemudian juga pemeriksaan antropologi dan kartu truft yang terakhir dari kita adalah pemeriksaan DNA," kata Anton di kantor Basarnas, Jakarta, Rabu 28 Januari 2015.

Anton mengungkapkan, pemeriksaan DNA pun sudah semakin sulit. Hal ini karena, pada pemeriksaan DNA mereka harus menggunakan 16 locus atau semacam kombinasi angka-angka yang bisa mencirikan orang sehingga berbeda dengan orang lain.

"Locus ini kadang ada beberapa yang sudah mulai hilang," ujarnya.

Meskipun demikian, Anton meminta keluarga korban tidak khawatir. Sebab, dengan memanfaatkan ilmu statistik, tim DVI bisa menyelesaikan sisa jenazah yang ada.

"Seperti yang sudah dilaporkan, kami tim DVI sudah menerima 70 jenazah. 56 sudah berhasil diidentifikasi, masih ada 14 lagi. Yang satu baru datang kemarin. Hari ini

akan dilakukan pemeriksaan secara seutuhnya. Dan selebihnya kita masih mengharapkan hasil pemeriksaan DNA yang saat ini masih dilaksanakan di laboratorium DNA," tuturnya. (ren)

Setahun Tragedi AirAsia, Keluarga Belum Menerima Santunan

Dari empat yang jadi korban, tersisa satu lagi belum dapat santunan.

img_title
VIVA.co.id
29 Desember 2015