Kisah Kasiyo, Penemu Fosil Gajah Purba Stegodon

Kasiyo (kiri) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • Dwi Royanto
VIVA.co.id -
Ilmuwan Kembali Temukan Fosil Ikan Mulut Raksasa
Kasiyo (58), warga Dusun Genjikan, Desa Rejosari, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, menemukan fosil gajah purba berusia ribuan tahun di ladang miliknya. Fosil berupa tengkorak raksasa itu disinyalir merupakan fosil gajah berjenis cranium stegodon trigonocephalus.

Ditemukan, Buaya Kuno Seukuran Bus

Temuan penting seorang buruh tani itu ternyata sudah sejak tahun 2011 lalu. Akan tetapi karena dirinya tidak tahu hendak lapor ke mana, akhirnya dia memutuskan untuk menyimpan tengkorak raksasa gajah purba itu di rumahnya.
Di Masa Purba, Manusia Bermusuhan dengan Kucing


"Saya temukan di ladang. Saat merapikan aliran air di saluran irigasi, ternyata ada tulang. Lalu saya susuri saluran itu hingga sampai ke tebing. Di situlah saya menemukan tengkorak gajah," ujar Kasiyo di Karanganyar, Rabu 28 Januari 2015.


Diceritakan Kasiyo, ada dua bongkah fosil besar yang ia temukan di ladang miliknya tiga tahun lalu. Karena penasaran, dirinya terus menggali dan semakin nampak bahwa itu pecahan tulang raksasa.


"Waktu itu saya bahkan tak kuat mengangkat sendiri. Lalu saya panggil tetangga. Ada delapan orang yang berusaha angkat," ujarnya.


Kasiyo memutuskan menyimpan fosil di rumah karena memang tidak tahu prosedur pelaporan. Bahkan, Kasiyo mengaku pernah melaporkan ke Dinas Pariwisata dan DPRD Karanganyar, akan tetapi tidak ada tindak lanjut hingga tiga tahun.


"Saya tidak tahu itu tengkorak apa, cuma tahu kalau itu mungkin hewan masa lalu. Karena tidak mudeng (tahu) pelaporan bagaimana ya saya simpan di rumah," kata bapak tiga anak itu.


Akhirnya, petugas Balai Sangiran mendatangi rumah Kasiyo. Setelah diteliti, tengkorak yang ia temukan di ladang itu ternyata fosil cranium stegodon trigonocephalus. Sebuah fosil gajah raksasa yang pernah hidup ribuan tahun silam.


Fosil penting itu kini telah diserahterimakan ke Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Klaster Dayu, Karanganyar, Rabu 28 Januari 2015. Meski kondisi fosil telah rapuh dan pecah menjadi duga bagian besar serta serpihan.


Serah terima yang disaksikan langsung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran juga memberikan penghargaan kepada Kasiyo.


"Untuk selanjutnya fosil gajah itu disimpan di Sangiran dan menjadi milik negara," kata Kepala Seksi Perlindungan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran Rusmulia Tjiptadi Hidayat.


Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, dari kisah Kasiyo dapat diketahui bahwa pengetahuan masyarakat tentang kepurbakalaan masih rendah. Karenanya, masyarakat sangat butuh sosialisasi masif tentang bagaimana cara memperlakukan benda bernilai sejarah.


"Setidaknya masyarakat harus tahu alur pelaporan agar cepat sampai ke balai yang menangani," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya