Jasad Gadis Kecil Digunakan Ungkap Identitas Korban AirAsia

Petugas SAR gabungan memakai pakaian steril untuk mengangkat jenazah korban pesawat Air Asia QZ 8501 di RSUD Imanudin, Pangkalan Bun, Senin (5/1/2015).
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id -
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
Pengungkapan identitas gadis kecil bernama Marianne Claudi Ardhi sangat berarti bagi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Pasalnya, dari jasad Marianne itulah tim DVI akhirnya memiliki modal penting untuk mengungkap identitas kedua orangtua dan juga dua sauadara Marianne jika ditemukan nanti.
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501


"Selama ini kita kesulitan mendapatkan sampel DNA dari keluarga Marianne, karena itulah sampel DNA Marianne memang sangat menentukan proses rekonsiliasi keluarganya," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono dalam perbincanganya dengan tvOnes usai merilis identitas Marianne kemarin, Rabu 28 Januari 2015.


Marianne diketahui menumpangi Pesawat AirAsia QZ 8501 bersama kedua orangtuanya, Reggy Ardhi dan Caroline Harwon Lioe serta saudaranya Michele Clemency Ardhi dan Jayden Cruze Ardhi.


Hingga hari ini, Kamis 29 Januari 2015, tim DVI belum dapat menemukan jasad keluarga Marianne dari belasan jasad yang saat ini masih berada di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya.


Jasad gadis kecil berusia 11 tahun itu terungkap setelah tim DVI menemukan sampel DNA pembanding di baju seragam Marianne yang belum sempat dicuci sebelum Marianne berangkat ke Singapura.


Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya