Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id -
Ketua fraksi partai Gerindra DPR RI, Ahmad Muzani mengatakan ada kemungkinan pertemuan antara Presiden, Joko Widodo dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dalam kapasitas sebagi ketua IPSI.
Namun, menurutnya tidak menutup kemungkinan adanya pembicaraan mengenai situasi politik terakhir dalam pertemuan ini.
Baca Juga :
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
Baca Juga :
Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama
Namun, menurutnya tidak menutup kemungkinan adanya pembicaraan mengenai situasi politik terakhir dalam pertemuan ini.
Baca Juga :
Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah
"Iya memang saya dapat kabar, kemarin Pak Prabowo diterima presiden sebagai ketum IPSI dan akan melaporkan keberhasilan Indonesia di Thailand yang menjadi juara umum. Pertemuannya sore nanti, jamnya saya nggak tahu," katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 29 Januari 2015.
Pertemuan sore nanti itu, bisa jadi menyerempet situasi politik saat ini, meski secara tidak langsung. "Tetapi apakah pak Jokowi bicarakan politik, kita lihat nanti," katanya.
Menurut dia, Presiden Jokowi saat ini dalam keadaan sulit. Tidak gampang mengatur, memimpin masyarakat yang heterogen, sehingga memimpin itu diperlukan kesabaran yang kuat. "Pak Prabowo sudah ingatkan juga mengenai itu. Ini juga sudah diprediksi," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mendadak mendatangi gedung DPR RI. Adik Kandung Prabowo Subianto itu menemui Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.
Ia enggan menjelaskan apa yang akan dibicarakan Prabowo dengan Presiden, Jokowi sore nanti. Pertemuan itu hanya akan membicarakan hal yang umum.
Hashim hanya memastikan pertemuan itu atas permintaan Presiden Jokowi. "Yang minta ketemu itu Presiden," tegasnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Iya memang saya dapat kabar, kemarin Pak Prabowo diterima presiden sebagai ketum IPSI dan akan melaporkan keberhasilan Indonesia di Thailand yang menjadi juara umum. Pertemuannya sore nanti, jamnya saya nggak tahu," katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 29 Januari 2015.