Nelayan Majene Kembali Temukan Jasad Diduga Korban AirAsia

Korban Air Asia QZ8501
Sumber :
  • Repro - tvOne
VIVA.co.id
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
- Nelayan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, kembali menemukan satu jenazah yang diduga korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 pada Kamis siang, 29 Januari 2015. Jenazah itu ditemukan di di perairan Desa Onang, Kecamatan Tubo, Kabupaten Majene.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Jenazah yang belum diketahui identitasnya itu langsung dikirim ke Rumah Sakit Umum Daerah setempat untuk diperiksa. Jenazah tiba Rumah Sakit pada pukul 14.00 WIB dan langsung dievakuasi ke ruang autopsi.
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501


Tim identifikasi dari Kepolisian Resor Majene bersama tim dokter Rumah Sakit kesulitan melakukan identifikasi karena kondisi jenazah tidak lagi utuh. Selain itu tim identifikasi juga tidak menemukan identitas yang melekat pada tubuh korban. Petugas hanya mendata ciri-ciri fisik korban yang diketahui berjenis kelamin perempuan.


Rencananya, usai menjalani proses identifikasi serta autopsi, jenazah langsung dibawa Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan-Barat (Polda Sulselbar) di Makassar untuk kemudian diterbangkan ke posko utama Tim DVI di Surabaya, Jawa Timur. Penemuan satu jenazah itu berarti sudah ada tiga jasad ditemukan di perairan Majene.


Selain tiga jenazah, nelayan Majene juga menemukan sejumlah serpihan yang diduga bagian dari pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014


Dua jenazah dikirim


Dua jenazah yang lebih dahulu ditemukan dan diperiksa sementara di Markas Polda Sulselbar telah diterbangkan ke Surabaya pada Kamis pagi, 29 Januari 2015. Jenazah-jenazah itu diterbangkan dengan pesawat Lion Air dai Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar.


Dua jenazah itu adalah Syaiful Rahmat dan Joe Jog Fei, yang diketahui dari properti kartu identitas pada dompet yang melekat di tubuh korban. Jenazah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar masing-masing pada Rabu malam dan Kamis dini hari.


Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulselbar, Komisaris Besar Polisi dr Umar Shahab, mengatakan telah bekerja sama dengan tim DVI regional timur Indonesia untuk membantu proses pencarian dan pengiriman sesuai perintah Mabes Polri. Polisi juga terus berkoordinasi dengan tim SAR dan Pemerintah Kabupaten Majene untuk pencarian korban lain di perairan Majene.


Rasman Abdul Rahman/Majene dan Muhammad Noer/Makassar


Baca berita lain:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya