Istana Minta Budi Gunawan Penuhi Panggilan KPK

Wakil Kepala Kepolisian RI, Komjen Pol Budi Gunawan.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Pihak Istana mengimbau Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan untuk penuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto meminta agar Budi Gunawan menghormati proses hukum yang saat ini berjalan di KPK.

"Imbauannya mengikuti proses hukum seperti yang seharusnya berjalan," kata Andi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 30 Januari 2015.

Istana pun, kata dia, akan menghormati proses hukum yang tengah dilakukan KPK.

"Ada hak dari individual untuk kemudian melakukan beberapa proses hukum terkait dengan pemanggilan seperti ini kuasa hukumnya yang kemudian berikan pertimbangan hukum ke BG dan itu proses hukum yang dihormati istana," kata dia.

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi berencana menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kepala Lembaga Pendidikan Polri, Komisaris Budi Gunawan. Calon tunggal Kapolri itu akan diperiksa dalam kapasitas sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait jabatan Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi SDM Mabes Polri.

Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, menyebutkan bahwa Budi Gunawan akan dijadwalkan menjalani pemeriksaan penyidik pada Jumat 30 Januari 2015.

sebelumnya KPK telah menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait transaksi mencurigakan atau tidak wajar, Selasa 13 Januari 2015.

Calon Kapolri itu diduga melakukan tindak pidana korupsi yakni diduga menerima hadiah atau janji pada saat menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi SDM Mabes Polri periode tahun 2003 2006 dan jabatan lainnya di Kepolisian RI

Budi disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau huruf b, pasal 5 ayat 2, pasal 11 atau pasal 12 B UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Tipikor juncto pasal 55 ayat  1 kesatu KUHPidana

Komjen BG: Pak Kapolri Masih Lama Pensiun
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.

Kapolri Akan Pensiun, Jokowi Diminta Cermat Pilih Pengganti

Diharapkan tak ramai tarik-menarik kepentingan politik.

img_title
VIVA.co.id
14 Februari 2016