36 Korban AirAsia QZ8501 Asal Malang Belum Terima Asuransi

Pemindahan bangkai ekor pesawat AirAsia QZ8501 di Pelabuhan Kumai
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

VIVA.co.id - Sejak proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yan dimulai 28 Desember 2015, hingga saat ini tim DVI  telah berhasil mengenali 10 jenazah asal Kota Malang. Berdasarkan data dari Pemkot Malang, setidaknya ada 36 penduduk asal kota tersebut yang menjadi penumpang dalam pesawat tujuan Singapura itu, namun belum ada satu pun warga Malang yang telah menerima asuransi dari maskapai AirAsia.

"Sampai sekarang belum ada warga Malang yang menerima asuransi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Malang, J Hartono, Sabtu 31 Januari 2015.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

Adapun untuk 10 jenazah yang bisa dikenali terdiri dari tiga jenazah keluarga Soetjipto, yaitu Kevin Alexander Soetjipto (22), Rudy Soetjipto (54) dan Cindy Clarissa Soetjipto (15). Kemudian, tiga anggota keluarga Bobi, yaitu Donna Indah Nurwanti, Gusti Ayu Made Kesha Putri (9) dan Gusti Ayu Putrian Permata Sari (16), serta empat jenazah dari empat keluarga berbeda, yaitu Susandhini Liman (38), The Darmaji (67), Bob Hartanto Widjaja (25) dan Nanang Priyo Widodo.

Selama ini, pihak maskapai selalu menawarkan uang muka selain menyediakan bantuan untuk upacara pemakaman dari penumpang AirAsia. Sumaryono, anggota Tim Reaksi Cepat dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang menyebut bantuan itu selalu ditawarkan dan diberikan pada kerabat setelah ada jenazah yang bisa dikenali.

Petugas yang siaga di RS Bayangkara sejak satu bulan terakhir itu menyatakan, banyak keluarga asal Malang yang menolak pemberian uang muka sebesar Rp300 juta dari maskapai. "Karena banyak yang tak mau asuransinya dicicil,” kata Sumaryono.

Selain itu, lanjutnya, beberapa keluarga masih kesulitan menyelesaikan dokumen yang dibutuhkan dalam mengurus asuransi. Bagi keluarga yang tak memiliki ahli waris, kerabat harus menentukan dulu siapa ahli waris yang paling dekat hubungannya dengan korban.

Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501

"Akan lebih mudah kalau keluarga masih ada anak atau orangtua, maka mereka adalah ahli waris yang sah. Yang sulit adalah kalau garis ahli waris secara vertikal habis maka yang dicari menyamping, ini yang agak susah. Harus banyak bukti hubungan persaudaraan yang kuat dan disahkan dengan akta notaris," terangnya.

Menurutnya, jika ada asuransi yang telah turun terhadap warga Malang, pihak Pemkot akan mendapatkan pemberitahuan dari asuransi dan Jasa Raharja. Sebab, berbagai surat menyurat dan kebutuhan administrasi korban juga melibatkan instansi Pemkot Malang.

Sedangkan, soal mekanisme bantuan pemakaman, maskapai AirAsia akan memberikan bantuan tersebut langsung ke rekening kerabat yang telah disetujui sesaat setelah jenazah tiba di rumah duka. Petugas maskapai yang menyertai setiap penyerahan jenazah menurutnya bertugas memastikan jenazah tiba di alamat yang diminta kerabat beserta bantuan lain dari maskapai.

KNKT Ungkap Fakta Tragedi Jatuhnya AirAsia QZ8501

"Pemkot Malang juga ikut membantu dengan membebaskan semua biaya pemakaman jika jenazah dimakamkan di pemakaman manapun yang berada di dalam wilayah Kota Malang," tambahnya.

Baca juga:

Badan Pesawat AirAsia Tiba di Jakarta

Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya

CEO AirAsia Group Tony Fernandes diinformasikan menghadiri acara ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2015