Tujuh Jasad Korban AirAsia Masih Utuh, Ini Penjelasannya

Jenazah yang Disebut Bayi Korban AirAsia Diduga Bukan Manusia
Sumber :
  • Mohammad Zumrotul Abidin/Surabaya
VIVA.co.id -
Kakak Korban AirAsia: Saya Dengar Pesawat Itu Bermasalah
Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono, mengatakan tujuh jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan terakhir lebih mudah diidentifikasi. Ketujuh jenazah itu diterima RS Bhayangkara pada Minggu 8 Februari 2015.

Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya

Kata Budiyono, ketujuh jasad tersebut ditemukan di dalam bangkai pesawat atau di sekitarnya. "Sehingga tidak terombang-ambing ombak di laut. Maka jenazah itu relatif lebih utuh," kata Budiyono dalam keterangan pers di Posko Media Polda Jawa Timur, Rabu, 11 Februari 2015.

Anggota tubuh ketujuh jenazah itu masih lengkap. Mulai tangan, kaki termasuk kepala. Sehingga, kata Budiyono, tim DVI lebih gampang mengambil rontgen gigi untuk dipakai dasar dalam menelusuri identitas korban.

"Jadi kami tidak perlu menunggu hasil DNA yang masih proses analisa di Mabes Polri," ujar Budiyono.

Menurut Budiyono, ketujuh jasad yang tiba terakhir itu sangat berbeda dengan jenazah yang datang sebelumnya. Jasad korban sebelumnya sudah rusak. Bahkan beberapa di antaranya hanya tinggal badan.

"Kalau jenazah yang datang sebelumnya itu kebanyakan ditemukan di Sulawesi Barat, jadi sudah terombang-ambing ombak yang cukup jauh. Akibatnya, rusak dan sulit dikenali," kata Budiyono.

Untuk jasad yang hancur itu, maka Tim DVI sudah pasti hanya mengandalkan data DNA korban yang sudah dikirim ke Mabes Polri. Selanjutnya, data DNA dicocokan dengan data DNA pembanding dari keluarga yang vertikal. "Dan ini prosesnya agak lama, karena harus menunggu hasil tes DNA," kata dia.

Tujuh jasad yang masih terlihat utuh itu di antaranya, jenazah kopilot Remi Emmanuel Plesel, Megawati, Chi Man Choi, Anna Widyawati, dan Natalina Wuntarjo. Dua lainnya masih dalam proses identifikasi.

Kemenhub Rekomendasi Dua Hal Ini ke AirAsia

Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya