KY Minta Polisi Tak Intervensi Hakim Praperadilan BG

Mantan Wakil Ketua KY Imam Anshori Saleh yang kini jadi Sekjen PKPI.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id - Komisi Yudisial (KY) meminta polisi tak mengintervensi sidang praperadilan yang diajukan Komjen Pol Budi Gunawan.

Komjen BG: Pak Kapolri Masih Lama Pensiun

Komisioner KY Imam Anshori Saleh mengatakan, lembaganya terus memantau sidang praperadilan yang diajukan Komjen Pol Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pemantauan itu dilakukan guna menjaga proses persidangan yang dinilai sangat penting bagi penyelesaian sengketa antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  dan Polri.

"Kita himbau polisi jangan sampai menggangu independensi hakim," katanya di gedung KY, Jakarta, Rabu, 11 Februari 2015.

Imam menjelaskan, timnya sudah memasang CCTV guna memantau di dalam maupun di luar ruang persidangan. Sebab menurut dia, ruang sidang dan tempat sidang harus kondusif. Ia tidak mempermasalahkan para perwira polisi yang masuk ke ruang persidangan dengan berseragam, selama mereka tak mengganggu jalannya persidangan.

Kapolri Badrodin: Semua Perintah Saya, Bukan Budi Gunawan

Namun, Imam mengeluhkan beragam aksi demonstrasi pro Budi Gunawan yang digelar di depan gedung pengadilan.

"Suara para pendemo  bisa mengintervensi putusan hakim," katanya menambahkan.

Guna menghindari teror terhadap hakim Sarpin Rizaldi dan keluarganya, KY akan meningkatkan pengamanan berupa pengawalan pada hakim Sarpin mulai hari ini hingga sidang praperadilan selesai. Kebijakan ini dilakukan setelah KY mendapat kabar banyak teror terhadap anggota KPK terkait praperadilan Budi Gunawan. Peningkatan pengamanan dilakukan setelah KY berkoordinasi dengan Tim 9.

Budi Waseso Siap jadi Wakapolri Meski Kans BG Lebih Kuat

"Kita harus menjaga kehormatan hakim, agar mengeluarkan keputusan yang independen. Apalagi ini hakim tunggal. Tidak bolah ada teror dan intervensi yang bisa mempengaruhi putusan."

Baca juga:

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.

Kapolri Akan Pensiun, Jokowi Diminta Cermat Pilih Pengganti

Diharapkan tak ramai tarik-menarik kepentingan politik.

img_title
VIVA.co.id
14 Februari 2016