- ANTARA FOTO/R. Rekotomo
VIVA.co.id - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur terpaksa mengotopsi jasad kopilot AirAsia QZ8501, Remi Emmanuel Plesel untuk mencari data yang dibutuh penyidik guna mengungkap kecelakaan AirAsia QZ8501.
"Memang benar, jasad kopilot diotopsi, selain untuk mencari data identifikasi juga untuk mencari data yang dibutuhkan penyidik Kepolisian dan KNKT," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim, seperti dikutip VIVA.co.id dalam perbincangannya dengan tvOne, Jumat 13 Februari 2015.
Proses otopsi adalah salah satu proses dimana tim ahli DVI bisa mengetahui penyebab kematian seseorang.
Hal itu dibutuhkan penyidik Kepolisian dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk merangkai satu persatu bukti temuan dari kecelakaan AirAsia QZ8501 untuk mengetahui penyebab dan kronologi jatuhnya pesawat nahas itu.
Jasad Remi ditemukan dalam pencarian Jumat pekan lalu, penyelam Basarnas menemukan jasad Remi di bangkai kokpit AirAsia QZ8501 di dasar Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Saat ditemukan, jasad Remi masih terikat di kursi dan masih mengenakan seragam serta bar tanda kepangkatan penerbangan.
Baca juga: