Banjir Luapan Kali Lamong di Gresik Meluas hingga 14 Desa

Wagub Jatim: Anak Sungai Bengawan Biang Banjir Segera Dikeruk
Sumber :
  • Tudji Martudji/Surabaya
VIVA.co.id
4.282 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir di Kabupaten Bandung
- Banjir akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meluas. Banjir dari limpahan anak Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa itu, semula merendam sembilan desa, kini mencapai 14 desa.

Tiga Kecamatan di Kabupaten Bandung Terisolir Banjir

Sembilan desa yang kali pertama kebanjiran berada di Kecamatan Benjeng dan Kecamatan Balongpanggang. Kini tiga desa di Kecamatan Cerme dan dua desa di Kecamatan Menganti turut kebanjiran.
Wilayah Depok Ini Banjir Hingga Lutut Orang Dewasa


Sejumlah akses jalan raya penghubung Kota Gresik dengan Surabaya-Krian di Sidoarjo-Mojokerto terputus hingga sepanjang lebih dua kilometer. Sejumlah sepeda motor mogok setelah nekat melintasi genangan air.


Terjangan luapan banjir kiriman Kali Lamong yang sejak kemarin mulai menggenangi ribuan permukiman warga Gresik selatan, pada Jumat siang, mulai merendam sejumlah titik jalan raya, di antaranya Jalan Raya Boboh, Kecamatan Menganti.


Derasnya arus air membuat para pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati. Sejumlah penggedara sepeda motor yang khawatir motornya mogok, terpaksa menggunakan jasa gerobak dorong dengan ongkos sebesar Rp20 ribu sekali jalan.


Meski genangan banjir mulai surut di Kecamatan Benjeng, aktivitas warga masih lumpuh karena genangan air masih mencapai 15-20 sentimeter.


Banjir akibat luapan air Sungai Lamong itu juga merendam dua desa di Mojokerto, Jawa Timur. Ratusan rumah di dua desa, yakni Desa Banyulegi dan Desa Puloklanting, Kecamatan Dawarblandong, kebanjiran dengan ketinggian air rata-rata satu meter.


Banjir paling parah terjadi di Desa Banyulegi dengan ketinggian air mencapai lebih satu meter. Di tempat-tempat tertentu, ketinggian air setinggi dada orang dewasa. Air tak hanya merendam jalan, namun juga rumah warga.


Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, memastikan Sungai Lamong segera dikeruk dan dilebarkan untuk mencegah banjir. Pendangkalan sungai itu telah menjadi biang banjir, terutama di Kabupaten Mojokerto, selama ini.


Menurut Wakil Gubernur, banjir rutin terjadi setiap tahun di Mojokerto karena Sungai Lamong meluap setelah tak mampu menampung debit air yang terus meningkat saat hujan lebat dan lama. Banjir tahun ini adalah yang paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya karena ketinggian air lebih satu meter.


“Langkah pengerukan dan penanggulan segera kami laksanakan," kata dia saat meninjau salah satu lokasi banjir yang merendam Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, Kamis malam, 12 Februari 2015. (art)


Muhammad Habib/Gresik

Baca berita lain:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya