Fogging Terlambat, DBD Makin Merajalela di Minahasa Selatan

Balita penderita DBD di RSUD dr. Slamet Mardirdjo, Jatim (23/1).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ Saiful Bahri

VIVA.co.id - Korban meninggal dunia dalam serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, semakin bertambah.

Hingga akhir pekan ini, Sabtu 14 Februari 2015, sudah tiga anak-anak yang meninggal dunia dalam perawatan tim medis di rumah sakit daerah Minahasa Selatan.

Satu anak yang dinyatakan positif meninggal karena penyakit yang ditularkan melalui perantara nyamuk itu bernama Efraim Tuar (7 tahun).

"Efraim sempat dirawat di rumah sakit, tapi tidak tertolong," kata Eva Aruperes, keluarga korban.

Keluarga sangat menyayangkan lambatnya tindakan pencegahan DBD yang dilakukan pemerintah setempat. Upaya memberantas nyamuk dengan pengasapan atau fogging baru dilakukan setelah korban berjatuhan.

"Kami kecewa dengan Dinas Kesehatan yang datang fogging setelah ada korban," ujar Eva.

Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Minsel, Marce Pontoh membantah terlambat melakukan fogging.

Sembilan Balita Meninggal akibat Demam Berdarah di Bekasi

"Fogging sudah dilakukan sejak pekan lalu, hanya memang jadwal hari ini di seputaran rumah korban di Kelurahan Pondang, Kecamatan Amurang Timur," katanya.

Sehari sebelumnya, dilaporkan penderita DBD seorang anak bernama Belvania Rugian (9 bulan) meninggal akibat penyakit mematikan itu.

Sepekan berselang seorang anak bernama Reinaldo Lumi (11) warga Kecamatan Sinonsayang juga meregang nyawa karena DBD.

Pasien DBD Membludak, RSUD Kota Depok Kewalahan

Laporan Agustinus Hari - Sulawesi Utara

Pasien Demam Berdarah di Mojokerto Membludak

Baca juga:



Pasien DBD di RSUD Balaraja

15 Orang Meninggal Dunia, Tangerang KLB Demam Berdarah

Pasien DBD di Kabupaten Tangerang mencapai 349 orang

img_title
VIVA.co.id
9 Februari 2016