Cara Tukang Bakso Agar Dagangan Tetap Laris

Bakso goreng.
Sumber :
  • http://urukyu.wordpress.com
VIVA.co.id -
Marak Bakso Celeng di Bandung, Omzet Pedagang Merosot
Pasca penggerebekan rumah pembuatan bakso daging celeng di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buah batu, Kota Bandung, pedagang bakso di Kota Bandung terkena imbasnya.

Bos Baso Babi di Bandung Jadi Tersangka

Pembeli khawatir, bakso yang dijual berasal dari daging celeng. Akibatnya, omset para pedagang turun drastis.

Untuk menyiasati turunnya kepercayaan pelanggan, para pedagang bakso menempelkan label "Halal" di gerobak maupun di toko bakso mereka. Tak cuma itu, para pedagang yang sebelumnya membeli dari rumah bakso celeng itu, beralih. Mereka membeli dari produsen lain yang benar-benar berbahan dasar daging sapi.

"Ini supaya bakso dagangan tetap laku dan tidak dicap menjual bakso daging celeng," ujar Agus, pedagang bakso, Minggu 15 Februari 2015.

Para pedagang bakso mengaku tidak mengetahui bakso olahan pasangan suami istri, Budiyanto (39 tahun) dan Tati (45 tahun), dari daging babi. Pengetahuan soal warna dan rasa, jadi kendala para pedagang untuk membedakan mana bakso daging sapi dan yang terbuat dari daging celeng.

"Ya kami tempelkan label halal ini untuk memberikan rasa percaya para pembeli," kata Surwidoyo.

Sementara itu, banyak warga Bandung ketakutan setelah maraknya pemberitaan soal bakso daging celeng ini. Meski begitu, bagi para pecinta bakso seperti Dena dan Dewi, agar yakin bakso yang dimakannya tidak mengandung babi, mereka hanya membeli dari pedagang bakso langganan saja.

"Saya hanya beli dari langganan. Sebetulnya yang penting selektif saja saat beli bakso," kata Dena.

Pada Kamis 12 Februari 2015, rumah pembuatan bakso di Cijawura, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, digerebek polisi. Pasangan suami-istri, Budiyanto (39 tahun) dan Tati (45 tahun) ini kedapatan memproduksi bakso daging celeng.

Pengakuan tersangka, untuk menyiasati agar aroma daging babi tidak tercium, dia mencampur daging dengan lumuran darah sapi segar. Termasuk menggunakan unsur Natrium Pirobat untuk pengawet kayu ke dalam bakso yang diproduksinya.

Masih pengakuan Tati, daging tersebut ia dapatkan dari seseorang di Bekasi. Umumnya dikirim seberat satu kuintal. Selanjutnya baru diolah dan dicampur dengan daging sapi.

Akibat perbuatannya, tersangka akan dijerat dengan Pasal 136 huruf A dan B Undang-Undang No 18 Tahun 2012. Saat ini polisi sudah menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya, daging babi seberat 140 kilogram, daging sapi 40 kilogram dan bakso oplosan yang sudah diolah sebanyak 40 kilogram.

Jhon Hendra/tvOne Bandung

Ramalan Zodiak Sabtu 20 April 2024, Sagitarius: Hati-hati dengan Teman Dekat

Baca juga:

Baso dan daging celeng di Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/2/2015)

VIDEO: Ini Pabrik Pembuatan Bakso Celeng di Bandung

Pasutri itu sudah memproduksi bakso celeng sejak 2005 lalu.

img_title
VIVA.co.id
15 Februari 2015