Mau Dieksekusi, Terpidana Mati Rodrigo Malah Gangguan Jiwa

Ambulans membawa jasad Ang Kim Soei
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

VIVA.co.id - Seorang terpidana mati asal Brasil, Rodrigo Gularte, dilaporkan mengalami gangguan jiwa menjelang pelaksanaan eksekusi matinya di Nusakambangan.

Napi yang sudah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan ini, hingga kini masih diupayakan pemeriksaan medis lanjutan. Sebab ada keterbatasan fasilitas di Nusakambangan.

"Kalapas menerima surat dari psikiater, bahwa ada satu narapidana yang akan dieksekusi mati, terindikasi mengalami gangguan jiwa. Upaya medis sedang diupayakan," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Tony Spontana di kejagung, Selasa 17 Februari 2015.

Menurut Tony, secara ketentuan sebenarnya tidak ada larangan untuk mengeksekusi terpidana mati yang mengalami gangguan jiwa. Ketentuan hanya mengatur larangan mengeksekusi narapidana yang dalam kondisi hamil.

"Jaksa Agung sedang mempertimbangkan second opinionnya soal napi itu. Sebab itu, pemeriksaan medis harus kembali dilakukan. Rencana akan dilakukan di luar Nusakambangan, karena disana fasilitas terbatas," kata Tony.

Rodrigo merupakan salah seorang dari enam terpidana mati yang akan dieksekusi di Nusakambangan dalam waktu dekat. Sejauh ini, jadwal eksekusi dan lokasi masih dirampungkan, sembari menunggu proses pemindahan duo sindikat Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari LP Kerobokan Denpasar, Bali.

Total terpidana mati pada gelombang kedua ini berjumlah enam orang. Selain duo sindikat Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran asal Australia, dan Rodrigo Gularte. Terdapat tiga nama lain, yakni Sylvester Obiekwe alias Mustafa, Sergei Areski dan Zainal Abidin.

"Rencana eksekusi masih on schedule, hanya pemindahan yang diundurkan," kata Tony.


Ferry Simanungkalit/Jakarta

Indonesia Jamin Tak Ada Hukuman Mati untuk Jessica
Warga Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran saat masih berada di Bali.

Ibu Mendiang Bali Nine: Pak Jokowi, Anda Begitu Kejam

Menurutnya, nyawa Myuran Sukumaran diambil secara brutal April 2015.

img_title
VIVA.co.id
27 Juli 2016