BPOM Awasi Ketat Penarikan Obat Bius Maut

Ilustrasi jarum suntik
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Kasus obat bius Kalbe Farma yang berujung maut, Buvanest Spinal, dan pengental darah Asam Tranexamat yang tertukar, menjadi perhatian karena sudah memakan korban dua orang yang meninggal di RS Siloam Karawaci, Tangerang. Salah satunya adalah pasien bedah cesar, dan satunya lagi pasien kasus urologi.

Obat anestesi Buvanest Spinal mempunyai kemiripan warna dan kemasan dengan obat injeksi Asam Tranexamat Generik. Jika terjadi salah pelabelan atau salah pengisian, maka kemungkinan yang bisa membedakan hanya volumenya.

"Volumenya memang beda. Tapi, nggak selalu bisa dibedakan, karena yang penting buat dokter kan dosis masuk. Misalnya harus 3 cc, ya kita ambil 3 cc," ujar Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kementerian Kesehatan, Prof Akmal Taher, SpU, Rabu 18 Februari 2015.

Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Roy Sparinga, batch yang diduga bermasalah diproduksi 3 November.

"Sejauh Informasi yang didapatkan, ini batch yang diduga ada potensi masalah sekitar 26.000 ampul," ujar Roy saat konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu 18 Februari 2015.

Namun, karena ada penarikan produk secara nasional, maka BPOM tetap memantau dan berharap ada laporan dalam waktu dekat.

"Penarikan obat tersebut akan kita awasi walaupun dilakukan oleh pihak Kalbe Farma," ujar Roy. Adapun soal pemberian sanksi, BPOM masih melakukan investigasi.

"Badan POM mendapatkan amanah bisa memberikan sanksi administratif atau pidana. Administratif terberatnya pencabutan nomor izin edar. Patut diduga ada tindakan kesengajaan dan seterusnya harus diproses lebih lanjut. Investigasi ini belum selesai," ujar Roy. (one)

Kalbe Tegaskan Sudah Tarik Obat Buvanest dari Peredaran

Laporan: Bayu Januar|Jakarta


Baca juga:

Rupiah Melemah, Kalbe Farma Naikkan Harga

Pasien Meninggal, DPR Bentuk Panja Anestesi

Ilustrasi.

3 Pasien di Lampung Tewas karena Obat Bius

Pasien menjalani operasi di Rumah Sakit Mitra Husada Lampung.

img_title
VIVA.co.id
8 April 2016