Bengawan Solo Meluap, Warga Mengungsi

proyek Bendungan Gerak Bengawan Solo di Trucuk, Bojonegoro, Jatim
Sumber :
  • Antara/ Aguk Sudarmojo

VIVA.co.id - Hujan deras yang melanda wilayah Solo dan sekitarnya menyebabkan aliran Sungai Bengawan Solo meluap. Akibatnya ribuan warga harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman, karena permukimannya yang terletak di sekitar bantaran sungai tergenang banjir.

Kepala BPBD Kota Solo, Gatot Sutanto mengatakan, luapan banjir dari sungai Bengawan Solo disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur sejak Kamis siang hingga tengah malam tadi. Bahkan, berdasarkan pantauan, ketinggian air Bengawan Solo di Jurug sudah naik hingga 10 meter atau sudah tahap siaga 3.

"Pukul 24.00 WIB semalam ketinggian air sudah merah atau siaga 3. Selanjutnya sekitar pukul 01.00 WIB dinihari, aliran Bengawan Solo mulai meluap," kata Gatot di Solo, Jumat, 20 Februari 2015.

Luapan banjir dari Bengawan Solo itu, dikatakannya, menggenangi sejumlah permukiman warga di sekitar aliran sungai tersebut. Dengan demikian, warga pun pada dinihari tadi langsung dievakuasi di sejumlah titik pengungsian.

"Permukiman warga yang terkenang banjir ada di enam kelurahan, di antaranya Semanggi, Gandekan, Kedunglumbu, Joyontakan, Sangkrah, dan Pucang Sawit. Jumlah warga yang dievakuasi berdasarkan data cepat malam tadi sekitar 743 KK. Kalau untuk data perhitungan jumlah jiwa belum ada," ujarnya.

Ketinggian genangan air di titik-titik yang terkena luapan banjir Bengawan Solo, dia menyebutkan, mulai dari mata kaki hingga mencapai paha. Hingga pagi ini banjir masih menggenangi sejumlah titik.

Polisi Korban Bom Solo Naik Pangkat

"Namun, yang paling tinggi genangan airnya mencapai 1 meter terletak di RT 2 RW 2, Kampung Sewu," katanya.

Tak hanya di Solo, genangan air dari luapan Bengawan Solo juga melanda sejumlah permukiman warga di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Kepala BPBD Sukoharjo, Suprapto, mengatakan, dampak dari luapan banjir Bengawan Solo menyebabkan permukiman warga di lima kecamatan tergenang air, di antaranya di Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Mojolaban, Polokarto, dan Bendosari.

"Saat ini, ada sekitar 1.400 hingga 1.500 warga dari lima kecamatan itu mengungsi karena permukimannya tergenang air," ujar dia.

Warga korban banjir tersebut, dia menambahkan, saat ini mengungsi ke sejumlah tempat yang lebih aman. "Warga mengungsi ke tempat yang dianggap lebih aman, seperti di lokasi yang lebih tinggi, di tanggul, dan rumah saudaranya," tuturnya. (art)

Baca juga:


Satelit Proba-V

Indonesia Berambisi Bangun Bandara Antariksa

Ada 3 lokasi terkait pembangunan bandar antariksa.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016