DPR: Pemerintah Belum Perlu Panggil Dubes Brazil

DPR Bahas Surat Jokowi di Rapat Bamus
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto meminta Presiden Joko Widodo menguatkan kembali upaya diplomasi dengan Brazil. Menurutnya, langkah itu perlu ditempuh menyusul penolakan Presiden Brasil Dilma Rousseff terhadap surat kepercayaan Dubes RI untuk Brasil, Toto Riyanto.

"Diplomasi penting untuk menjelaskan kenapa hukuman mati harus dilakukan di mana salah satunya warga negara Brazil," kata Agus di Gedung DPR, Jakarta, Senin 23 Februari 2015.

Menurut politisi Partai Demokrat itu, ada pemahaman berbeda terkait hukuman mati yang sebenarnya dilakukan di banyak negara dan tidak hanya di Indonesia. Dia menilai, apa yang dilakukan pemerintah Indonesia terkait hukuman mati sudahlah benar.

"Semua sesuai tata perundang-undangan yang berlaku. Di mana keputusan itu harus dihormati semua pihak," katanya.

Namun demikian, Agus berpendapat, pemerintah belum perlu memanggil duta besar Brazil di Indonesia. Apalagi jika Indonesia melakukan embargo atau boikot terhadap berbagai produk negara tersebut.

"Proses diplomasi lebih penting. Ini yang harus dilakukan. Kita jelaskan sejelas-jelasnya kenapa hukuman mati harus dilakukan," tuturnya.

Baca juga:

Lecehkan Dubes RI, Presiden Brasil Dituntut Minta Maaf

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Kepolisian harusnya tenang dan tidak mempermasalahkan Haris Azhar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016