- REUTERS/Thomas Peter
VIVA.co.id - Kalimantan sebagai pulau yang dikenal bebas gempa, ternyata tidak tepat. Rabu pagi, 25 Februari 2015, gempa menggoyang wilayah itu. Gempa terjadi pada pukul 08.31 WIB dengan kekuatan 5,7 skala Richter.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat, gempa terjadi di 413 km Timur Laut Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Pusat gempa di laut pada kedalaman 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah mengonfirmasi bahwa gempa tidak dirasakan masyarakat sekitar.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, sebenarnya gempa di Kalimantan tak hanya terjadi pada pagi ini. Pada 20 Januari, gempa juga terjadi di laut Kota Tarakan dengan skala 5,6 SR.
"Gempa-gempa ini disebabkan aktivitas sesar berarah barat daya-timur laut antara Pulau Kalimantan dan Filipina," kata Sutopo.
Ancaman gempa dari megathrust Sulawesi Utara atau Sesar Palu Koro yang dapat berpengaruh gempa di Kalimantan bagian timur. Namun, gempa-gempa itu tidak pernah dirasakan masyarakat sekitar, lantaran menurut peta zonasi gempa, wilayah itu masuk dalam peta rawan gempa rendah.
Gempa di daratan Kalimantan juga disebabkan gempa intraplate, yaitu gempa yang terjadi di dalam lempeng itu sendiri, yakni di lempeng Eurasia.
Gempa ini mekanismenya berbeda dengan gempa interplate yang dihasilkan dari tubrukan antarlempeng yang banyak terjadi di barat Sumatera dan selatan Jawa. Mekanisme gempa intraplate pada dasarnya belum banyak diketahui.
Sebagian hasil riset menunjukkan tiga kemungkinan penyebab gempa intraplate. Pertama, adanya akumulasi tekanan lokal dan akibat heterogenitas kerak benua --dalam kasus ini di Paparan Sunda. Kedua, adanya zona lemah yang disebabkan proses-proses tektonik masa lalu.
Ketiga, adanya high heat flow, yang memunculkan akumulasi tekanan ke sekitarnya. Gempa ini pernah terjadi seperti gempa 5,5 SR Kota di Tarakan, Kaltim (12 November 2007), dan gempa 5,8 SR di Pulau Laut, Sebuku, dan Batulicin Kalsel (5 Februari 2008).
"Kita harus selalu waspada. Bukan gempanya, tapi bangunannya yang bisa menimbulkan korban jiwa," kata Sutopo. (art)
Baca berita menarik lainnya:
147 Rumah di Dompu Rusak Akibat Gempa
Kekuatan gempa 5,6 SR dengan kedalaman 18 kilometer
