Jokowi Minta NU Jadi Benteng Radikalisme

Presiden Jokowi saat berkunjung ke PBNU.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj menemui Presiden Joko Widodo. Ia bermaksud mengundang Jokowi untuk hadir dalam Muktamar NU yang akan digelar di Jombang, Jawa Timur.

Kisah Pahit TKW yang Bekerja di 'Ibukota' ISIS

"Presiden sangat menyambut baik dan berharap muktamar berlangsung baik dan bagaimana caranya pola pikir NU bisa tersebar di seluruh dunia," kata Said usai bertemu Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis, 26 Februari 2015.

Menurut dia, Jokowi berharap NU menjadi benteng Islam moderat yang santun. Serta bisa mencegah radikalisme. "Saya katakan bahwa Islam tidak boleh ada intimidasi, ancaman tidak boleh ada kekerasan," ujarnya menambahkan.

Pentagon Bohong soal Jumlah Pasukan AS di Irak

Said menerangkan, sebenarnya NU sudah memberikan banyak rekomendasi kepada pemerintah sejak zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sehingga diharapkan pemerintah lebih tegas terhadap pelaku radikalisme. Sebab, NU mencatat, sudah ada 514 orang yang berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Namun, ia dan Jokowi belum membicarakan lebih jauh terkait langkah apa saja yang dilakukan guna mencegah radikalisme tersebut. Menurut dia, negara-negara Islam meminta Jokowi agar Indonesia berdiri paling depan dalam melawan ISIS dan radikalisme.

Warga AS Pendukung ISIS Dihukum Penjara 22 Tahun

Baca juga:

Jet tempur Hornet F/A-18C

Bidik ISIS, Jet Tempur AS Lancarkan Serangan di Libya

Serangan ini untuk memudahkan tentara Libya merebut Sirte.

img_title
VIVA.co.id
2 Agustus 2016