Kongres KNPI Di Papua Ricuh, Pimpinan Sidang Dipukuli

Ketua Umum KNPI Taufan EN Rotorasiko
Sumber :
  • ANTARA/Adi Lazuradi

VIVA.co.id - Hari ketiga Kongres KNPI ke XIV yang berlangsung di GOR Cenderawasih Jayapura Papua, Kamis 26 Febuari 2015 ricuh. Pimpinan sidang dipukuli oleh seseorang anggota.

Putra Papua Pimpin KNPI
Dari pantauan langsung peristiwa kericuhan terjadi sekitar pukul 23.30 WIT, saat itu pimpinan sidang presidium sedang menjalankan agenda sidang. Tiba-tiba salah seorang anggota langsung naik ke meja sidang dan memukuli salah satu pimpinan sidang bernama Ahmad Sudawi dari OKP Persaudaraan Rakyat Nusantara. 

Tokoh Adat Papua Minta Tak Ada Politik Uang di Kongres KNPI
Insiden itu kontan membuat Ahmad dan peserta sidang membela diri dan berupaya berlindung. Ratusan peserta sidang yang mengetahui aksi pelaku, lantas naik ke meja sidang dan memukuli pelaku pemukulan terhadap pimpinan sidang. 

Kongres KNPI, Putra Papua Harus Siap Bertarung
Polisi kemudian masuk ke arena sidang dan langsung mengamankan pelaku serta menggiringnya ke Polda Papua yang bersebelahan dengan arena kongres. 

Ahmad Sudawi kemudian di bawa ke Rumah sakit Dok II untuk mendapatkan perawatan dan visum. Usai mendapat peratawan, Ahmad Sudawi kepada wartawan mengatakan, tidak mengetahui alasan pemukulan terhadap dirinya.

"Saya tak tahu kenapa dipukul, pelaku memang minta OKP jadi peserta, karena pada kongres sebelumnya sudah jadi peninjau. Kami pimpinan sidang sudah setuju, tapi kok dia langsung memukuli saya," ujar Ahmad. 

Akibat pemukulan secara bertubi-tubi, bibir Ahmad robek dan dahinya bengkak. "Saya mau pelaku diproses karena dia memukuli saya di depan publik," katanya. 

Menurut Ahmad, sidang yang dipimpinnya adalah sidang presidium, guna memilih pimpinan sidang, yang memimpin sidang laporan pertanggung jawaban dan pandangan umum. 

Salah seorang saksi bernama Odi dari OKP Banten mengatakan, pihaknya juga heran, kenapa pelaku memukuli pimpinan sidang, padahal keinginannya sudah dipenuhi.

"Pelaku minta jadi peserta sudah disetujui, tapi malah memukuli pimpinan sidang, pelaku ini mabuk atau apa entahlah," katanya. 

Namun Odi menduga ada upaya dari kelompok tertentu yang ingin menggagalkan Kongres KNPI di Papua agar deadlock, sehingga nantinya ada pemindahan lokasi.

"Kami mengindikasikan ada upaya mencederai Kongres di Papua ini, sehingga dibawa ke Jakarta dan di sana dilanjutkan, padahal sebagian peserta ingin kongres ini berjalan lancar," katanya. 

Sementara Ketua Panitia Penyelenggara Kongres, Yunus Wonda mengatakan, sebenarnya dalam kongres, ada puas dan tidak itu adalah dinamika, tapi jangan sampai adu jotos.

"Lempar kursi, teriak-teriak itu dinamika tapi jangan sampai adu jotos, itu sama saja pemuda tidak memberikan contoh yang baik," katanya. 

Yunus Wonda yang juga Ketua DPR Papua melanjutkan, bagi siapa peserta kongres yang melakukan aksi pemukulan, itu adalah tindakan kriminal dan akan di proses.

"Saya sebagai panitia akan melaporkan kejadian itu secara resmi," katanya.

Peristiwa aksi pemukulan itu, tidak boleh terjadi lagi, pemuda harus mampu menunjukkan kedewasaan sebagai contoh kepada generasi selanjutnya. "Kalau kita tidak bisa kontrol diri, berarti tidak akui diri kita sebagai pemuda penerus bangsa," ujarnya. 

Yunus juga mengingatkan, kongres KNPI di Papua tidak boleh deadlock, namun harus berjalan lancar hingga selesai.

"Saya ingatkan, jangan pernha terjadi deadlock, kongres harus berjalan normal, peserta harus hargai orang Papua yang sudah bersusah payah untuk menjadi tuan rumah Kongres, bahkan semua ongkos peserta ditanggung panitia lokal, ini sejarah dan baru terjadi," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya