Kekuatan di Balik Batu Aswad Aceh

Batu Aswad asal Aceh Punya Kekuatan seperti Magnet
Sumber :
  • Dwi Royanto/Semarang
VIVA.co.id
Rp4 Miliar Hanya untuk Cendera Mata PON XIX Jabar
- Pameran batu akik yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, pada 25 Februari sampai 1 Maret 2015, diikuti 72 peserta dari berbagai provinsi. Dari sekian gerai di pameran itu, satu gerai batu akik asal Aceh menjadi gerai yang unik untuk disinggahi.

Batu Garut Suvenir PON XIX, Bernama 'Dasi Koboi'

Satu produk batu hitam asal pulau Sumatera itu diklaim mempunyai banyak khasiat karena kandungan alam yang sangat tua. Itu dibuktikan oleh penjual sekaligus perajin bernama Hendra saat memamerkan produksinya di Mal Sri Ratu, Semarang, Jumat, 27 Februari 2015.
Percaya Batu Akik Pengganda Uang, Puluhan Juta Raib


"Kalau di Aceh, batu ini memberikan efek pengobatan dan terapi bagi yang menggunakannya," kata Hendra yang mengaku datang dari Aceh sejak 25 Februari 2015.


Di sebuah gerai kecil itu, Hendra memeragakan sejumlah keunggulan serta keunikan batu yang dikenal dengan nama aswad kepada para pengunjung. Dia lebih dulu melakukan sebuah uji coba ilmiah terhadap batu akik warna hitam pekat itu. Dengan alat peraga air mineral yang ditaruh dalam gelas, kemudian dia mencampurkan obat pembersih luka di dalam air itu sampai air benar-benar keruh.


Selanjutnya, satu lempeng batu aswad dimasukkan ke dalam air yang sudah tercemar obat pembersih luka. Dalam sekejap, air yang telah tercemar obat berwarna hitam seketika berubah menjadi bening kembali.


"Ini salah satu buktinya bahwa batu ini mampu menampung segala jenis kotoran dalam air," katanya.


Hendra mengatakan, batu akik hitam legam itu dan ditambang langsung dari Aceh. Keistimewaan aswad memang terletak pada inti batu yang mempunyai kekuatan seperti magnet. Berbagai khasiat akan muncul bagi penggunanya. "Ini secara ilmiah bisa dibuktikan," dia mengklaim.


Meski aswad berwarna hitam legam, kalau diterawang di bawah lampu sorot, batu akik itu mengandung corak hijau terang kehitaman. "Jadi kalau disorot bisa tembus cahaya," ujarnya.


Hendra menjelaskan, aswad berdasarkan cerita rakyat di tempatnya mampu menjadi terapi bermacam penyakit karena kandungan dalam batu. Seperti asam urat, pegal linu, dan bahkan penyakit lumpuh.


"Dulu ada seorang ibu yang sudah tak bisa jalan, setelah digosok batu ini lalu bisa jalan. Saya bilang, itu yang nyembuhin Allah tapi lewat perantara batu ini," katanya.


Meski begitu, sejauh ini belum ada riset ilmiah yang membenarkan batu aswad itu dapat mengobati secara medis sejumlah penyakit.


Dalam pameran itu, Hendra menjual batu asli Aceh dalam bentuk lempengan-lempengan kecil berukuran 3x6 centimeter seharga Rp150 ribu. Selain batu aswad, lempengan batu giok Aceh juga turut dipasarkan di pameran batu mulia terbesar di Semarang itu.



Baca berita lain:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya