Sejarah Menarik di Balik Malam Imlek Tebu

Pesta Kembang Api
Sumber :
  • tvOne/Taufik Hidayat

VIVA.co.id - Perayaan Tahun Barumemang sudah berlalu. Tetapi, sejumlah daerah masih terus melaksanakan beberapa tradisi dari masyarakat Tionghoa tersebut.

Pemandangan ini bisa dilihat di Kawasan Brahrang, Kota Binjai, Sumatera Utara yang mengadakan sembahyang di hari kedelapan Imlek, Jumat 27 Februari 2015. Uniknya, masyarakat setempat tetap mengadakan pesta kembang api yang dikenal dengan sebutan sembahyang tebu.

Ratusan warga Tionghoa Kota Binjai pun terlihat memadati Vihara Tiekong yang berada di Kelurahan Brahrang, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara untuk merayakan malam imlek tebu.

Acara diawali dengan atraksi barongsai dan dilanjutkan dengan pesta kembang api berbagai merek dan jenis. Tak mengherankan, apabila perayaan malam imlek tebu semakin meriah.

Salah seorang warga mengatakan, sesuai cerita dari para leluhur mereka, malam imlek tebu ini memang dirayakan pada hari kedelapan imlek. Khususnya, bagi warga etnis Tionghoa dari suku Hock Tien.

Dalam sejarahnya, bermula saat adanya perang antar suku Hock Tien dengan suku Tio Chio. Dan, karena kalah, suku Hock Tien pun melarikan diri ke dalam perkebunan tebu.

Ritual Sembahyang

Bursa Asia Pasifik Masih Diselimuti Aura Imlek

Saat perayaan awal Imlek, mereka tidak mengetahuinya. Mereka pun baru keluar dari perkebunan tebu pada hari kedelapan.

Sehingga, pada hari kedelapan itulah, mereka baru merayakan Imlek. Dengan demikian, perayaan pesta kembang api dan atraksi lainnya yang dikenal sembahyang tebu terus berlanjut. Hingga sekarang menjadi tradisi warga etnis Tionghoa.

Walikota Binjai, Muhamad Idaham mengatakan, agenda tahunan seperti ini justru bisa menjadi daya tarik daerah dan merupakan hiburan tersendiri bagi warga Kota Binjai.

Selain itu, usai melaksanakan pesta kembang api, warga etnis Tionghoa kemudian melakukan ritual sembahyang kepada para dewa dan leluhur mereka. Mereka membakar doa-doa dan uang kertas.

Bagi mereka, ritual sembahyang tersebut merupakan wujud syukur saat pergantian tahun China tiba. Dan, juga atas rezeki yang telah mereka terima selama ini.

Taufik Hidayat/Binjai (asp)

Baca juga:

Usai Imlek, Sebagian Bursa Asia Dihantui Risiko
Tahun baru Imlek di China

Penjualan Ritel di China Naik 11,2% Selama Musim Libur Imlek

Selama satu minggu warga China menghabiskan waktu bersama keluarga.

img_title
VIVA.co.id
15 Februari 2016