- VIVA.co.id/Tudji Martudji
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempersoalkan pengadaan supai daya bebas gangguan atau Uninterruptible Power Supply (UPS) di Suku Dinas Pendidikan Tahun anggaran 2014. Dana pengadaan dinilai aneh dan berbau penggelembungan (mark-up).
Salah satu pemenang tender UPS di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat tercantum CV Air Putih. Penelusuran VIVA.co.id, perusahaan ini beralamat di Jalan Jagir Sidomukti 9 Nomor 22 RT 0012 RW 0003 Kelurahan Jagir Wonokromo, Surabaya. Ini juga pemenang tender UPS di SMAN 56 Jakarta Barat.
Saat dikonfirmasi, Direktur Utama CV Air Putih, Puguh Wibisono membenarkan, perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa itu memenangkan tender proyek tersebut lewat Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
"Iya benar mas, lewat LPSE di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat," katanya.
Sementara, pemilik rumah yang juga orangtua Puguh, Abdul Rohim mengaku tidak mengetahui anak kandungnya yang kedua itu memliki CV Air Putih. Perusahaan ini telah berdiri sejak tiga tahun lalu dan beralamatkan di rumahnya.
"Saya tidak tahu kalau Puguh punya CV Air Putih, yang alamatnya di rumah ini," sebutnya.
Pensiunan TNI AL yang sehari-hari berjualan alat rumah tangga seperti seperti piring, sendok, gayung di pasar Gedongan, Wadang Asri, Sedati, Sidoarjo itu menyebutkan, sepengetahuannya Puguh memang memiliki dua CV, tapi tidak ada yang bernama CV Air Putih.
"Setahu saya Puguh memiliki dua CV yaitu CV Sekar Wangi dan CV Samudera, dan beralamat di daerah Jalan Ketintang Surabaya," ucap dia.
Sementara, rumah Puguh berlokasi berada di tengah pemukiman padat. berlantai tiga. Rumah itu dihuni oleh Abdul Rohim dan istrinya, serta Puguh Wibisono beserta istri serta kedua anak kandungnya.
Di luar pagar atau bagian lainnya, tidak tampak ada papan nama bertuliskan CV Air Putih, layaknya sebuah perusahaan. Padahal, nama CV Air Putih tercantum dalam pemenang tender proyek UPS di SMAN 56 Jakarta Barat.
