Menanti Kemunculan Jasad Pendaki di Kawah Dempo

Gunung Dempo di Sumatera Selatan.
Sumber :
  • Adjie (Palembang)/ VIVA

VIVA.co.id - Sejak dua hari terakhir, sejumlah pria berjaket oranye berdiri terdiam di bibir kawah Gunung Dempo.

Mata mereka begitu tajam dan cermat mengamati setiap jengkal hamparan air membiru di kawah sisa letusan dahsyat tempo dulu.

Sesekali terdengar percakapan di antara mereka yang mengisyarakat ada sesuatu yang tengah mereka nanti dan cari di kawah yang berada di atas ketinggian 3159 mdpl itu.

"Tak ada, sudah dicari ke hilir pun tak ada," ujar salah seorang pria kepada rekannya.

Hari berangsur malam, tepat Kamis 12 Maret 2015, mereka pun menuruni jalur dari bibir kawah menuju ke area hutan.

Sebelum turun, seorang pria yang mengenakan baju bertuliskan SAR di punggungnya pun mengeluarkan sebuah radio komunikasi.

Dia pun tampak sibuk melaporkan apa yang ditemukan di sekitar kawah Gunung Dempo.

"Tidak ada, tapi coba kami tunggu sampai pagi," ujar pria dalam percakapannya melalui radio komunikasi dengan kantor SAR Pagaralam.

Malam makin larut dan kabut dingin mulai menyelimuti kawasan hutan Gunung Dempo.

Namun, pria pencari dan penyelamat itu masih bercakap-cakap membahas misi operasi pencarian yang tengah mereka jalani.

Sesekali, dua pria naik ke puncak Dempo dan kembali melepaskan padangan ke permukaan kawah dengan diterangi lampu senter jarak jauh.

Tapi lagi-lagi, apa yang mereka cari tak kunjung ditemukan. Mereka pun kembali ke camp yang mereka dirikan di tepi hutan untuk memejamkan mata yang sudah dari siang lelah menatapi kawah.

Fajar di ufuk timur perlahan mulai menyapa pria-pria berjaket oranye. Mereka pun terbangun.

Kompor berbahan bakar spiritus pun dinyalakan, satu teko kecil air yang telah dicampur kopi dan sedikit gula digarang hingga matang.

Sambil menyeruput kopi panas, pria-pria itu kembali terlibat pembicaraan serius. Lagi-lagi mereka menyebutkan tentang kawah Gunung Dempo.

Selang beberapa menit kemudian mereka berkemas dan kembali ke naik ke bibir kawah.

Satu jam lamanya mereka menyisir permukaan kawah dengan mata, tapi apa yang mereka cari tak juga muncul. Hingga akhirnya mereka pun memutuskan untuk menurni gunung bersejarah itu menuju kantor SAR di kaki gunung.

Selanjutnya Isu Kemunculan Jenazah Pendaki...


Isu Kemunculan Jenazah Pendaki
Pendaki Gunung Guntur Syok usai Tendanya Disambar Petir

Kebakaran Hutan Gunung Dempo Meluas

Tim SAR dalam operasi pencari pendaki gunung yang hilang.

"Tim SAR kami telah menyisir ke kawah Dempo, tapi jasad Aswin tidak ditemukan mengambang," kata Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pagaralam, Kusmi Efendi, Jumat 13 Maret 2015.

Pria-pria berjaket oranye bertuliskan SAR itu ternyata tim SAR yang ditugaskan untuk menyisir kawah Dempo untuk mencari jasad pendaki bernama Aswin yang dua tahun silam jatuh ke dalam kawah.

Tim SAR itu ditugaskan menyisir untuk memastikan apakah jasad Aswin yang sudah hilang di dasar kawah bakal muncul ke permukaan kawah dalam kondisi utuh seperti kabar yang tersiar dan menggemparkan penduduk sekitar kaki Gunung Dempo dalam beberapa hari belakangan ini.

"Kami pastikan, jasad Aswin tidak ditemukan muncul di permukaan danau dan saya yakin, jasad tidak mungkin utuh karena sudah dua tahun berada di dalam kawah," kata Kusmi.

Kabar kemunculan kembali jasad Aswin yang jatuh ke dasar kawah Gunung Dempo itu.

Tersiar setelah sebuah video kemunculan jenazah di kawah Dempo diunggah seseorang di situs Youtube.

Yang membuat gempar bukan tentang kemunculan jenazah, tapi kondisi jenazah yang dikabarkan juga masih utuh.

"Kalau dilihat, sepertinya itu video lama, waktu dilakukan evakuasi. Sekarang masih kita selidiki kapan waktu video ini diambil," kata Kusmi Efendi.

Selanjutnya Jasad Pendaki Abadi di Kawah Gunung Dempo
....


Jasad Pendaki Abadi di Kawah Gunung Dempo
Jasad pendaki mengambang di kawah Gunung Dempo.
Kondisi jasad Aswin saat jatuh di Kawah Dempo 30 Maret 2013 lalu

Minggu pagi 30 Maret 2013, tujuh pemuda pecinta alam asal Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, terlihat berjalan menyusuri tebing dan jalur pendakian menuju Gunung Dempo.

Dalam perjalanan alam kali ini, tujuh pemuda berniat untuk menghabiskan libur akhir pekan itu dengan menikmati pemandangan alam kawah letusan Gunung Dempo. Setelah delapan jam berjalan, akhirnya tujuh pemuda itu tiba jua di puncak gunung bersejarah itu.

Rasa lelah, lapar dan haus yang mendera selama perjalanan pun sirna tatkala di hadapan mereka terhampar sebuah kawah vulkanik dengan air kebiruan berhias lembayung pancaran dari sinar mentari.

Puas dan rasa senang mendera, mereka pun memutuskan untuk duduk-duduk dan mengabadikan pemandangan yang tak pernah mereka jumpai di tempat lain.

Namun, tanpa disadari, maut mengintai, salah satu pemuda anggota kelompok itu tiba-tiba menghilang setelah sempat berpamitan untuk menyisiri tepian bibir kawah sisa letusan Dempo.

Enam pemuda lainnya baru menyadari rekannya telah hilang setengah jam kemudian. Mereka pun berusaha memanggil dan mencari. Tapi, semua itu sia-sia.

Sahabat keenam pemuda itu baru ditemukan beberapa hari kemudian oleh tim SAR setelah mendapatkan laporan tentang hilangnya korban. Tim SAR menemukan korban sudah tak bernyawa di dasar kawah dalam kondisi tubuh mengambang di permukaan air kawah.

Operasi evakuasi jasad korban pun akhirnya digelar. Sayangnya, jasad korban tak bisa dievakuasi dari kawah.

"Karena Gunung Dempo itu masih aktif sering terjadi ledakan besar di kawah. Sehingga sangat tidak dimungkinkan untuk membawa jenazah," kata Kepala Seksi Logistik BPBD Pagaralam, Kusmi Effendi, mengisahkan kepada VIVA.co.id, Kamis 12 Maret 2015.

Tak seorang pun yang berani dan mampu menuruni tebing kawah untuk mengevakuasi jenazah. Selain kondisi tebing yang sangat curam, di tebing kawah banyak ditemukan belerang dengan kadar racun yang mematikan.

"Jadi, kami memutuskan tidak bisa melakukan pengangkatan jenazah pada waktu itu. Selain kurang tenaga, alat-alat juga kurang, ditambah lagi gas beracun dari belerang kawah," ungkap Kusmi Efendi.

Operasi evakuasi jenazah pendaki itu pun dihentikan dan jenazah dengan sangat terpaksa dibiarkan abadi bersama ganasnya kawah Gunung Dempo.

Siapa Pendaki yang Abadi di Kawah Dempo itu?

Dia adalah seorang pemuda asal Kelurahan Lebak Tinggi, Dusun Selangis, Kecamatan Dempo Tengah, Pagaralam, Sumatera Selatan.

"Survivor bernama Aswin, saat jatuh ke kawahnya, almarhum berusia 24 tahun," ungkap Kusmi.

Hutan Gunung Dempo Terbakar
![vivamore=" Baca Juga
Aktivitas Gempa Meningkat, Gunung Dempo Tutup Pendakian
:"]





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya