NU Ingatkan Masyarakat Soal Iming-iming ISIS

Aksi Teatrikal Tolak ISIS di Bundaran HI
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap iming-iming yang dilancarkan anggota Islamic State Iraq and Syiria (ISIS) untuk bergabung.

"Masyarakat Indonesia jangan cepat terpikat. Banyak rayuan yang dilancarkan anggota ISIS supaya mau bergabung," ujar Ketua Pengurus Besar NU KH. Maksum Machfoedz, Selasa 17 Maret 2015.

Sebelumnya, Kabag Penum Polri Kombes Rikwanto mengatakan, dari penyelidikan sementara ada beberapa faktor membuat sejumlah warga Indonesia tergiur datang ke Timur Tengah dan bergabung dengan ISIS.

Menurut dia, ada dua jurus rayuan dilancarkan anggota ISIS supaya WNI mau bergabung. Pertama menjalankan syariat Islam secara utuh dalam arti berjihad dan mendapatkan penghasilan cukup.

"Tak tanggung-tanggung upah ditawarkan ISIS terhadap WNI hendak bergabung sekitar Rp20 juta tiap bulan," kata Rikwanto.

Menurut Maksum, Islam adalah agama yang ramah dan antikekerasan, namun faktanya ISIS malah melakukan pembantaian kepada muslim. Doktrin ISIS itu tidak sesuai dengan akidah Islam.

"Jangan tergiur dengan iming-iming ISIS karena mereka sadis dan membunuh saudaranya sesama muslim. Islam tidak seperti itu," kata Maksum.

Lebih jauh, Maksum mengimbau kepada semua pihak agar menjadikan aksi radikalisme dan terorisme sebagai musuh bersama yang harus dihilangkan. NU katanya, sangat menentang radikalisme maupun terorisme.

"NU juga akan membuat fatwa supaya bisa memerangi gerakan radikalisme termasuk ISIS," katanya.

Bujuk rayu ISIS mulai disebarkan di tanah air, tidak sedikit mereka yang jadi korban dan ikut bergabung. Di Lampung, lima warga Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, hilang kontak sejak sebulan terakhir yang diduga bergabung dengan kelompok ISIS yang dikemas dengan paket umroh.

Kelimanya mengikuti program umroh gratis yang dibiayai oleh seorang pengusaha asal Malang, Jawa Timur.

Wahyuni (30), sudah melaporkan kehilangan lima anggota keluarganya yang ikut program umroh gratis. Mereka tidak kembali sejak satu bulan terakhir. Seluruh alat komunikasi yang mereka bawa tidak dapat dihubungi. Dia khawatir keluarganya ikut umroh gratis yang berkedok perekrutan jaringan islam radikal ISIS.

Wahyuni menambahkan, mereka yang ikut dalam umroh gratis tersebut adalah kedua orangtuanya, Sujono (75) dan ibunya Parela (72). Kemudian adiknya, Sri (25), adik iparnya Sadi Ridwansyah (27) dan balita pasangan Sri dan Sadi, Aldi yang baru berusia 3 tahun.

"Mereka juga diiming-imingi uang tunai sebesar Rp25 juta per orang," katanya.

Polres Mesuji telah menerima 20 laporan warga yang mengaku hilang kontak dengan keluarganya karena ikut program umroh gratis. Modusnya juga sama, mereka yang ikut dijanjikan akan diberi uang Rp25 juta saat kembali.  

"Kasus hilangnya 5 orang dari satu keluarga yang ikut program umroh gratis ini masih kami selediki," ujar Kasatreskrim Polres Mesuji, AKP Effendi.

Baca juga:

Ketakutan Paris Hilton Jadi Target ISIS
Ilustrasi video game

UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game

Pemerintah Uni Emirat Arab sudah mengeluarkan peringatan.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016