Pimpinan KPK Dihadiahi Jebakan Tikus

Wakil Ketua KPK, Johan Budi S.P dihadiahi jebakan tikus
Sumber :
  • D.A.Pitaloka/Malang
VIVA.co.id
Integritas Firli Bahuri dan Komitmen Penegakan Hukum Irjen Karyoto
- Pelaku tindak pidana korupsi berusia muda cenderung makin banyak di Indonesia. Menurut data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), koruptor termuda berusia 28 tahun.

KPK Periksa Keponakan Surya Paloh

Pelaksana tugas Wakil Ketua KPK, Johan Budi S.P, menyebutkan sejumlah pelaku korupsi kelas kakap juga berusia muda, seperti Gayus Tambunan yang berusia 32 tahun dan Nazarudin 33 tahun.

"Mereka berusia muda tapi melakukan korupsi dengan nilai miliaran rupiah," kata Johan saat memberikan kuliah umum di Universitas Brawijaya Malang, Selasa 17 Maret 2015.

Karena itu, mahasiswa diminta meneladani sejumlah pemuda yang terlibat pergerakan kemerdekaan saat berusia belia. Seperti Sukarno, Muhammad Hatta, Agus Salim dan SK Trimurti. Pemuda, menurutnya membutuhkan keteladanan, kejujuran dan kesederhanaan. 

"Jangan saat menjadi mahasiswa sudah memanipulasi laporan," katanya.

Selain itu, menurutnya, siapapun yang tergabung dan berkomitmen terlibat dalam gerakan antikorupsi harus siap berada di jalan kesepian. Ketika memberanras korupsi, sosok kawan bisa berubah menjadi lawan. Johan mengaku tak takut kehilangan jabatan di KPK. 

"Saya tiga kali mengajukan diri mundur ke pimpinan KPK. Saya tak kemaruk dengan jabatan. Saya menegakkan kebenaran," katanya.

Menurut Johan, ada banyak kendala yang saat ini dihadapai KPK. Diantaranya, jumlah penyidik yang terbatas. Dengan jumlah penyidik yang ada, KPK harus menangani 20 perkara. Tetapi saat ini telah menangani 26 perkara.

Setiap penyidik menangani 4 sampai 6 perkara dan berimbas pada penyidikan yang lamban.  "Jumlah penyidik 60 sedangkan penyelidik 70 orang dan selebihnya jaksa. Kejaksaan dan polisi berjanji menambah penyidik," ujarnya.

Dalam kuliah singkatnya, Johan berharap mahasiswa menjadi jangkar pencegahan korupsi di dalam kampus. Para mahasiswa juga diharapkan menularkan gerakan antikorupsi kepada masyarakat lainnya.

KPK pun gencar melakukan kampanye pelatihan antikorupsi di sekitar 80 perguruan tinggi di seluruh Indonesia dalam kurun waktu bersamaan.

Usai memberikan kuliah tamu, mantan jurnalis itu mendapat hadiah sebuah perangkat jebakan tikus dari Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang.

"Kado ini menjadi simbol pemberantasan korupsi," kata Presiden BEM Universitas Brawijaya Malang, M. Faisal Akbar, Selasa 17 Maret 2015.

Kado tersebut diberikan kepada Johan Budi sebagai simbol dukungan atas upaya KPK dalam pemberantasan korupsi. Mahasiswa akan berada di belakang KPK dalam usaha pemberantasan korupsi.

KPK Setor Uang ke Kas Negara Rp1,1 Miliar dari Eks Pejabat Muara Enim

"Mahasiwa akan tetap mendukung KPK memberantas korupsi. Maju terus KPK, basmi koruptor," ujarnya bersama Ketua Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Brawijaya Malang, Syamsiar.

Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Brawijaya sendiri merupakan salah satu dari empat pusat kajian di empat Perguruan Tinggi di Indonesia. KPK berharap pusat kajian menjadi pusat telaah dan kajian di dalam kampus untuk membangun gerakan antikorupsi. Selain itu, Universitas Brawijaya Malang merupakan perguruan tinggi ke 11 yang memiliki perpustakaan online terhubung dengan perpustakaan KPK. (ren)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya