Ibu Negara Gencar Perangi Kanker Serviks dan Payudara

Iriana Jokowi.
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq
VIVA.co.id -
Deodorant Picu Kanker Payudara?
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise prihatin dengan banyaknya perempuan Indonesia yang tidak terlalu memperhatikan ancaman kanker leher rahim dan payudara. Padahal, dua penyakit itu paling rentan diidap perempuan.

Pamer Payudara di Facebook, Wanita Ini Jadi Sorotan

"Kanker serviks merupakan isu penting bagi perempuan, karena terkait dengan kesehatan reproduksi perempuan," kata Yohana dalam acara sosialisasi program Nasional Gerakan Pencegahan dan Diteksi Dini Kanker pada Perempuan di Istana Negara, Jakarta, Rabu 18 Maret 2015.
Kisah Seorang Wanita Berjuang Melawan Kanker


Yohana kemudian membeberkan data Badan Kesehatan Dunia atau WHO, di mana penderita kanker meningkat dari 12,7 juta kasus pada 2008, menjadi 14,1 juta kasus di tahun 2012 atau meningkat 12 persen.

Sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang menjadi 8,2 juta pada tahun 2012 atau meningkat 8 persen. Penyakit kanker, kata Yohana, menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit Kadio Vaskular.


Sementara itu, di Indonesia prevalensi penyakit kanker juga cukup tinggi. Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2013, prevalensi tumor kanker Indonesia adalah 1,4 per 1.000 penduduk atau 330 ribu orang.


Kanker tertinggi di Indonesia yang umumnya menyerang perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. Berdasarkan sistem informasi rumah sakit tahun 2010, jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap pada kanker payudara terbanyak yaitu, 12.014 orang dan kanker serviks 5.349 orang.

Kemudian disusulkan kanker leukemia sebanyak 4.342 orang, dan kanker paru-paru sekitar 3.244 orang.


"Kondisi seperti ini memperlihatkan bahwa banyak perempuan di negara berkembang seperti Indonesia, kurang mendapatkan informasi dan akses pelayanan terhadap penyakit ini," kata Yohana.


Perempuan yang terkena penyakit tersebut, menurut Yohana, kualitas hidupnya akan menurun dan menambah panjang deretan masalah yang akan dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia.


Melihat data ini, Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengakui bahwa saat ini banyak perempuan Indonesia yang tidak mengetahui kesehatan organ wanita. Sehingga, banyak dari mereka yang terkena kanker serviks dan payudara.


Untuk itu, dia ingin menggandeng ibu-ibu PKK untuk mensosialisasikan gerakan mencegah kanker ini.


"Mengapa saya mengambil dari tim penggerak PKK, karena gerakan yang dari bawah itu sangat simultan dan juga gampang untuk mencari data-data apa yang ada di dalam kegiatan PKK," kata Iriana.


Menurut Iriana, data dari PKK ini justru lebih lengkap dan konkret dibanding dari dinas terkait. Bahkan, kata dia, biasanya dinas terkait justru meminta data dari PKK.


"Mungkin itu harapan saya agar bisa bergerak cepat dalam kegiatan sosialisasi ini. Saya juga ingin di Puskesmas di lingkungan, untuk ibu-ibunya pasti diberi penyuluhan dan dalam penyuluhan itu pasti ada kegiatan pemeriksaan," kata dia.


Sementara, dalam pemeriksaan itu, Iriana ingin ada ahlinya. Oleh karena itu, dia meminta agar di setiap Puskesmas ada ahli di bidang-bidang kanker.

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya