Diusir Petugas, Jamaah 'Umrah Gratis' Belum Mau Bubar

Jemaah haji usai solat Jumat di Masjidil Haram, Mekkah.
Sumber :
  • REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
VIVA.co.id
Korban Umrah Gratis Dijanjikan Rp12 Juta untuk Ongkos Pulang
- Rombongan program "umrah gratis," yang telah diminta kembali ke daerah masing-masing, ternyata belum semua kembali. Setelah diminta aparat meninggalkan hotel-hotel yang ada di Malang, Selasa, 17 Maret 2015, sebanyak 260 orang masih menyewa 11 unit
cottage
30 Warga Lampung Pengikut Umrah Gratis Tak Kunjung Pulang
di salah satu vila di kawasan Songoriti, Kota Batu.
Tergiur Uang Rp25 Juta, Alasan Sujono Ikut Umrah Gratis

Kepada aparat kepolisian, jamaah umrah gratis pimpinan Agus Santoso itu mengaku akan keluar dari cottage paling lambat hari ini, Kamis, 19 Maret 2015. Kesepakatan ini mereka sampaikan saat aparat melakukan sidak di vila tersebut, Rabu kemarin.

"Pantauan kami rombongan sudah mulai keluar sejak kemarin," kata Kasubag Humas Polresta Batu AKP Waluyo, Kamis 19 Maret 2015.


Dari pengamatan petugas, rombongan tersebut terdiri dari berbagai warga yang berasal dari Lampung, Jawa Tengah, Jombang, Jember, Surabaya dan Makassar. Mereka adalah rombongan yang sama yang sebelumnya menginap di Hotel Serayu dan Hotel Antariksa di wilayah Malang.


"Mereka ini masuk ke Batu setelah keluar dari Antariksa di Singosari," ujarnya


Dari rombongan itu diketahui ada beberapa anak balita yang dibawa orang tuanya. Mereka menunggu janji dari Agus Santoso yang akan membawa mereka ibadah umrah gratis dengan hanya membayar Rp150 ribu, dan mendapatkan uang miliaran, rumah serta mobil dalam hitungan bulan dengan membayar Rp4,5 juta.


Meskipun janji uang dan umroh gratis belum juga keluar, namun para anggota rombongan itu tetap tak mau meninggalkan Agus Santoso. Mereka khawatir uangnya hangus jika dianggap melakukan kesalahan.


"Mereka mulai keluar menggunakan mobil ataupun taksi," terang Waluyo. Aparat sendiri mengaku tak mengetahui kemana mereka akan berpindah setelah dari Batu. Namun aparat melakukan pendataan pada anggota rombongan melalui identitas yang dibaw seperti KTP,


"Tak semua punya KTP, tapi ada beberapa yang punya KTP bisa kami data identitasnya," imbuhnya.


Selain pendataan, aparat tak bisa melakukan upaya hukum terhadap pimpinan rombongan atau pun anggota rombongan itu. Menurutnya, tak ada pelanggaran aturan yang dilakukan pimpinan ataupun anggota rombongan.


"Kami tak bisa melakukan upaya hukum karena tak ada laporan. Anggota rombongan juga tidak melaporkan penipuan misalnya. Kami hanya bisa melakukan pengawasan dan koordinasi dengan aparat kepolisian lintas wilayah," tegasnya.


Polisi juga tak bisa menetapkan wajib lapor pada Agus Santoso. Meskipun dia berharap seluruh penyedia penginapan di Batu akan terus berkoordinasi dan memberikan informasi pada aparat jika terdapat tamu atau pengunjung yang bertamu dalam jumlah besar.


"Selama ini tak ada masalah dengan pimpinan, dia selalu menepati pembayaran dengan pihak hotel tepat waktu. Katanya uangnya dari Papa Edi itu," kata dia.


Menurut Waluyo, aparat juga belum menemukan adanya keterkaitan paham ISIS yang diajarkan pada rombongan tersebut. Namun aparat tetap meminta Babinsa dan Babinkamtibmas di wilayah Batu untuk terus melaporkan kegiatan yang melibatkan rombongan dan orang asing atau pendatang. (ren)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya