Ini Isi Buku Sekolah yang Ajarkan Radikalisme

Buku pelajaran ajarkan radikalisme
Sumber :
  • MZ Abidin/VIVA.co.id
VIVA.co.id -
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
Buku mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang mengajarkan radikalisme sudah beredar luas di Sekolah Menengah Atas di Jawa Timur.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Kebanyakan pihak sekolah baru sadar bahwa dalam buku berjudul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tersebut pada Bab 10 ada yang memperbolehkan membunuh orang yang tidak percaya kepada Allah.
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai


Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Surabaya, Kasnoko, mengatakan baru sadar ternyata setelah dicek buku mata pelajaran PAI dari Pemerintah yang berupa compact disc
.


Dalam buku tersebut, di halaman 70 memuat keterangan soal tauhid yang berbunyi, "yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah SWT itu, dan orang yang menyembah selain Allah telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh."


"Karena ini dari pemerintah maka akan kami sampaikan kepada yang berwenang. Kami akan sampaikan lewat dinas pendidikan dulu," ujar Kasnoko kepada
VIVA.co.id
, Jumat 20 Maret 2015.


Apakah buku-buku itu langsung ditarik dari siswa-siswi, Kasnoko tetap menunggu perintah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tapi, secara pribadi, dia menyarankan agar buku itu segera ditarik.


"Kami mengikuti perintah saja. Tapi memang sebaiknya itu tidak digunakan," kata Kasnoko.


Dalam buku yang difotokopi para siswa SMA Negeri 2 Surabaya, di Bab 10 berjudul Bangun dan Bangkitlah Wahai Pejuang Islam dibagi dalam beberapa sub bab.


Dalam sub bab A dibahas Islam Masa Modern. Sub bab B dibahas tokoh Pembaharuan Islam Masa Moderen.


Di sub bab B inilah muncul pembahasan beberapa tokoh seperti tokoh Syiah, Wahabi, dan Islam kanan seperti Muhammad bin Abdul Wahab, Syah Ayatullah Khumaini, Al Tahtawi, Jamludin Al Afghoni, Mughamad Abduh, Rosyid Ridho, Syayyid Ahmad Khan, Sultan Mahmud II, dan Muhammad Iqbal.


Namun, kutipan pembahasan yang kontroversial adalah gagasan Muhammad bin Abdul Wahab soal tauhid (kepercayaan kepada Allah).


Dalam pembahasan di poin (a) menyebutkan pendapat tokoh tersebut, "Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah swt, dan orang yang menyembah selain Allah telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh."


Buku pelajaran mengandung ISIS yang beredar di sekolah

Materi buku pelajaran pendidikan agama Islam yang menyebar di Jawa Timur.
(Foto: Mohammad Zumrotul Abidin)


![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya