Sumber :
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Wakil Kepala Kepolisian Komjen Pol Badrodin Haiti memastikan bahwa keempat orang yang ditangkap kepolisian dalam penggeledahan yang dilakukan di berbagai tempat sejak kemarin, terkait dengan organisasi teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Ketakutan Paris Hilton Jadi Target ISIS
"Berdasarkan data awal yang kami dapatkan, mereka memang terlibat dalam jaringan ISIS," ujar Badrodin di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu, 22 Maret 2015.
Baca Juga :
Dokumen Rahasia ISIS Bocor ke Publik
Polisi, kata Badrodin, kemudian melakukan pengembangan pemeriksaan. Salah satunya dengan kembali melakukan penggeledahan di berbagai tempat pada hari ini. Badrodin mengatakan, pengembangan pemeriksaan itu dilakukan untuk menyelidiki peranan mereka, apakah sebagai perekrut, pemberi dana, atau penyebar propaganda.
Selain itu, Badrodin juga mengatakan, pengembangan pemeriksaan juga dilakukan untuk menyelidiki dugaan orang-orang tersebut menjadi agen pengirim WNI untuk ikut berperang di zona-zona yang saat ini dikuasai oleh ISIS di Timur Tengah.
"Itu yang sedang kami periksa dan dalami," ujar Badrodin.
Keempat orang yang ditangkap, kata Badrodin, bisa dijerat baik dengan Undang-Undang Anti Terorisme atau Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). "Tergantung alat bukti yang kami dapatkan," ujar Badrodin.
Tindakan penangkapan dan penggeledahan yang sudah dilakukan sejak kemarin, kata dia, dilakukan berdasarkan pemantauan yang cukup lama. "Kami lakukan pemantauan dan sekarang akan kami buktikan," ujar Badrodin.
Seperti diketahui, Detasemen Khusus 88 melakukan penangkapan terhadap empat orang terduga ISIS berinisial KI, FR, AH, dan AM Sabtu kemarin, 21 Maret 2015. Kepolisian pada hari ini kemudian melakukan pemeriksaan lanjutan berdasarkan keterangan yang diberikan oleh keempat orang itu dengan cara menggeledah empat lokasi, yakni di Cileungsi, Tambun, Cisauk, dan Petukangan.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, Badrodin juga mengatakan, pengembangan pemeriksaan juga dilakukan untuk menyelidiki dugaan orang-orang tersebut menjadi agen pengirim WNI untuk ikut berperang di zona-zona yang saat ini dikuasai oleh ISIS di Timur Tengah.
