Sumber :
- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
VIVA.co.id
- Lima orang tersangka berhasil ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri dan Subdirektorat Jatanras Polda Metro Jaya dari empat lokasi di sekitar Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Tangerang. Penangkapan diduga, terkait keterlibatan kelima tersangka dalam jaringan ISIS di Indonesia.
Kepala Bidang Intelijen Mabes Polri, Komisaris Besar Ibnu, mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara, para tersangka mengaku memiliki peran besar dalam menfasilitasi dan memberangkatkan sejumlah warga negara Indonesia ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan militan ISIS.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
Kepala Bidang Intelijen Mabes Polri, Komisaris Besar Ibnu, mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara, para tersangka mengaku memiliki peran besar dalam menfasilitasi dan memberangkatkan sejumlah warga negara Indonesia ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan militan ISIS.
"Hasil keterangan tersangka sejak tadi malam, ada kurang lebih 37 WNI. Itu keluarga dan anak-anak umur 6-12 tahun berangkat ke Suriah, melalui para tersangka," kata Kombes Ibnu dalam perbincangan bersama
tvOne
, Minggu 22 Maret 2015.
Menurut Ibnu, para tersangka juga mengaku bahwa 16 WNI yang ditahan Pemerintah Turki, saat menyeberang ke Suriah atas peran para tersangka. "Yang merekrut adalah tersangka yang kita tangkap," ujarnya.
Ibnu menduga, masih ada kelompok lain di Indonesia, yang memiliki fungsi dan peran yang sama dalam merekrut dan memfasilitasi WNI untuk diberangkatkan ke Suriah. Sebab itu, polisi masih mengembangkan pengakuan para tersangka untuk mengungkap adanya tersangka, atau kelompok-kelompok lain.
"Untuk pemeriksaan sementara masih kita lakukan secara maraton. Kita meyakini di beberapa tempat (di Indonesia) sudah mengirimkan WNI ke Suriah," terang Ibnu. (asp)![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Hasil keterangan tersangka sejak tadi malam, ada kurang lebih 37 WNI. Itu keluarga dan anak-anak umur 6-12 tahun berangkat ke Suriah, melalui para tersangka," kata Kombes Ibnu dalam perbincangan bersama
