- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan asal Kota Jambi, Ju (18 tahun), terpaksa diamankan Kepolisian Daerah Jambi pada Senin 23 Maret 2015.
Ju dilaporkan telah melakukan penyanderaan dan pengancaman terhadap adik dan ayahnya untuk meminta uang senilai Rp300 juta kepada orangtuanya.
Namun, saat penggeledahan terungkap, di kamar Ju ditemukan sejumlah atribut mirip kelompok Islam radikal di Negara Islam dan Suriah atau ISIS. Sejumlah temuan itu seperti, replika senjata api mirip AK-56, tiga buah replika magazine dan sebilah golok.
Lalu ada empat lembar bendera hitam bertuliskan huruf arab mirip bendera ISIS. Satu buah pakaian jenis sweater loreng dan satu sweater warna hitam bertulis huruf arab yang mirip dengan atribut anggota ISIS.
Kemudian ada juga satu stel pakaian loreng, dua kaos loreng, dua helai sorban warna merah dan hitam bertuliskan huruf arab. Ada satu kaos hitam bertuliskan huruf arab, tiga buah buku panduan tentang jihad, satu unit telepon genggam merek Oppo, satu unit laptop Accer 14 inch, satu buah koper warna ungu dan 10 buah stiker hitam bertuliskan huruf arab.
Menurut Kapolda Jambi, Brigjen Pol Bambang Sudarisman penangkapan Ju bermula adanya laporan penyanderaan di Mapolsek Jambi Selatan pada Senin sore, 23 Maret 2015.
"Kini pelaku masih diamankan di Mapolresta Jambi dan dalam pemeriksaan intensif," ujar Bambang, Selasa 24 Maret 2015.
Ju diketahui merupakan warga Kelurahan Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi.
"Awalnya dilaporkan ada penyanderaan oleh ayahnya, Mulyadi. Karena pelaku mengancam dan menyerang ayahnya. Ia juga menyandera adiknya Ma yang masih berusia enam tahun," ujar Bambang.
Bambang menyebut ada pengakuan orangtua pelaku, bahwa beberapa hari terakhir Ju memang terlihat mengalami perubahan sikap. (ase)
